Bagikan:

JAKARTA – Setelah mengalami masalah akibat serangan siber yang merampok aset kripto senilai Rp682 miliar, bursa kripto BingX kini beroperasi normal lagi. Insiden peretasan yang terjadi pada September lalu memaksa platform pertukaran kripto untuk menghentikan sementara layanannya guna melakukan investigasi secara menyeluruh dan memperbaiki sistem keamanan.

Sebagai bagian dari upaya memulihkan kepercayaan pengguna, BingX telah merampungkan audit keamanan yang dilakukan oleh pihak independen. Hasil audit ini kemudian ditindaklanjuti dengan peluncuran inisiatif keamanan baru bernama ShieldX.

ShieldX dirancang untuk memperkuat pertahanan BingX, terutama pada bagian yang paling rentan, yaitu dompet digital para pengguna. Dengan teknologi firewall yang lebih canggih, ShieldX diharapkan mampu mencegah serangan serupa terjadi di masa depan.

"Kami sadar bahwa keamanan aset pengguna adalah prioritas utama," ujar Vivien Lin, Chief Product Officer BingX. "Oleh karena itu, kami tidak hanya memperbaiki kerusakan yang ada, tetapi juga proaktif dalam membangun sistem keamanan yang lebih kuat."

Selain ShieldX, BingX juga menjalin kerja sama dengan perusahaan keamanan siber spesialis blockchain untuk memantau platform mereka secara 24 jam non-stop. Tidak hanya itu, BingX juga membuka peluang bagi para peretas white hat untuk membantu mengidentifikasi kelemahan dalam sistem mereka. Bagi mereka yang berhasil menemukan celah keamanan, BingX menawarkan hadiah uang tunai atau bounty sebagai bentuk apresiasi.

Serangan siber yang menimpa BingX merupakan salah satu dari sekian banyak serangan yang terjadi di industri kripto dalam beberapa bulan terakhir. Situasi ini menunjukkan pentingnya memperkuat sistem keamanan terutama di bidang aset digital. Dengan langkah-langkah yang telah diambil BingX diharapkan dapat menjadi contoh bagi platform kripto lainnya dalam menghadapi ancaman siber yang semakin masif dan kompleks.