Bagikan:

JAKARTA - Berdasarkan laporan survei “Tech-Driven Sustainability Trends and Index 2024” yang diinisiasi oleh Alibaba Cloud, sebanyak 80 perseb perusahaan di Asia, Eropa, dan Timur Tengah telah menetapkan target keberlanjutan mereka.

Dari total tersebut, sebanyak 92 persen perusahaan telah menetapkan target pengurangan emisi. Meski begitu, hanya sepertiga dari perusahaan tersebut yang berkomitmen pada pencapaian net-zero dengan target berbasis sains/ science-based targets (SBTs). 

Adopsi SBTs tertinggi berada di pasar Asia yang sedang berkembang (39 persen), diikuti oleh Eropa (35 persen), pasar Asia yang maju (30 persen), dan Timur Tengah (22 persen).

Lebih lanjut, sebanyak 78 persen perusahaan setuju bahwa teknologi sangat penting untuk mencapai tujuan-tujuan keberlanjutan global di pasar-pasar utama termasuk Malaysia (89 persen), Arab Saudi (87 persen), Singapura (86% persen), dan Prancis (86 persen). 

Demikian pula, 78 persen percaya bahwa adopsi teknologi digital seperti cloud computing dan AI akan mempercepat kemajuan menuju target keberlanjutan, dengan Arab Saudi memimpin di angka 90 persen, diikuti oleh UAE (84 persen) dan Singapura (81 persen).

Namun, untuk mencapai target keberlanjutan tersebut, 29 persen perusahaan mengungkapkan bahwa keterbatasan anggaran menjadi hambatan paling signifikan yang, terutama di Timur Tengah (41 persen) dan Eropa (31 persen).

Selain itu, 28 persen perusahaan mengatakan rantai pasokan yang kompleks mempersulit upaya yang ada, dan juga 23 persen lainnya mengakui keterbatasan teknologi dan waktu menghambat upaya mereka. 

Sementara itu, bagi perusahaan yang belum menetapkan target keberlanjutannya, keterbatasan anggaran (32 persen) dan keterbatasan teknologi (29 persen) tetap menjadi hambatan utama.