Bagikan:

JAKARTA – Selama Kongres Astronautika Internasional (IAC) digelar di Milan, Italia, sejumlah negara berkumpul untuk membahas isu penting terkait luar angkasa. Salah satu isu yang dibahas adalah puing antariksa.

Selama setahun terakhir, lembaga antariksa dari berbagai negara menyoroti jumlah puing orbital yang terus meningkat. Kumpulan puing yang menjadi sampah ini perlu ditangani dengan serius karena astronot dan teknologi di sekitarnya bisa terdampak. 

Maka dari itu, IAC 2024 membawa topik mitigasi dan pemulihan puing-puing dengan tema Ruang Angkasa yang Bertanggung Jawab untuk Keberlanjutan. Melalui tema ini, pakar dari berbagi negara berkumpul untuk membahas kesadaran situasional di ruang angkasa. 

Selain berbagi pandangan untuk mencari solusi pembersihan puing aktif dan mencegah tabrakan di ruang angkasa, para peneliti juga hadir untuk membagikan temuan mereka. Ada presentasi khusus untuk membahas sistem deteksi puing dan kebijakan terkait objek tersebut. 

Marlon Sorge, Direktur Eksekutif Aerospace Corporation Center for Orbital and Reentry Debris Studies (CORDS), mengatakan kepada Spacenews bahwa masalah puing antariksa perlu dibahas. Pasalnya, ada lebih banyak wahana antariksa yang akan diluncurkan di masa depan.

"Kami berbicara pada tingkat teknis yang terperinci," kata Sorge. "Kami ingin memahami cara mengendalikan masalah puing-puing tetapi tidak menghambat semua hal menakjubkan yang sedang terjadi (di sektor antariksa)."

Sorge menjelaskan bahwa organisasi dan lembaga nasional serta internasional memiliki pandangan dan tujuan yang berbeda tentang mitigasi puing. Namun, pandangan ini masih bisa disatukan karena ilmu fisikanya sama.

"Salah satu hal yang kami, Aerospace, coba fokuskan adalah mengajak orang-orang di level teknis untuk saling berbicara," ujar Sorge. "Kita perlu berbicara satu sama lain secara sistematis dan secara sistematis mencoba untuk bergerak maju."