JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama dengan PT Pos Indonesia meluncurkan prangko seri 150 Tahun Perhimpunan Pos Sedunia atau Universal Postal Union (UPU).
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa peluncuran prangko ini merupakan bentuk penghargaan terhadap sejarah dan dedikasi organisasi internasional tersebut dalam menjaga konektivitas global.
"Menjaga kualitas layanan pos dengan tarif yang terjangkau, serta membantu anggotanya dalam mengembangkan teknologi telekomunikasi dan informasi sesuai dengan perkembangan zaman," lanjut Budi dalam acara peluncuran prangko seri 150 Tahun Perhimpunan Pos Sedunia pada Senin, 14 Oktober.
Peluncuran prangko tersebut ditandai dengan penandatanganan Sampul Hari Pertama (SHP) oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria, dan Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi.
Budi juga menyampaikan bahwa Indonesia sudah bergabung di dalam organisasi UPU sejak tahun 1877 atau 147 tahun yang lalu. Selama ini, Indonesia pun selalu berpartisipasi aktif dalam memperkuat kerja sama internasional sebagai upaya peningkatan konektivitas dan kualitas layanan pos di tingkat global.
Menurutnya, prangko bukan hanya sebagai alat pembayaran untuk pengiriman surat, tetapi juga menjadi simbol dari nilai-nilai sejarah, seni, serta budaya bangsa.
BACA JUGA:
"Dengan adanya peluncuran prangko ini, kita berharap dapat memperkuat peran pos di Indonesia dalam tatanan dunia yang semakin terhubung," tuturnya lebih lanjut.
Budi Arie turut mengapresiasi keterlibatan seluruh pihak dalam penyelenggaraan acara ini, termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika, PT Pos Indonesia, Perum PERURI, serta berbagai mitra lainnya.