Bagikan:

JAKARTA – Adobe mengumumkan bahwa mulai tahun depan mereka akan meluncurkan aplikasi berbasis web gratis yang dirancang untuk membantu kreator gambar dan video mendapatkan pengakuan atas karya mereka yang digunakan dalam sistem kecerdasan buatan (AI).

Sejak 2019, Adobe dan perusahaan teknologi lainnya telah mengembangkan sistem yang disebut "Content Credentials," yang berfungsi sebagai semacam stempel digital untuk menandai cara konten seperti foto dan video dibuat. TikTok, platform berbagi video milik ByteDance, sudah mulai menggunakan sistem ini untuk membantu melabeli konten yang dihasilkan oleh AI.

Adobe, yang berbasis di San Jose, California, menyatakan bahwa layanan gratis ini akan memungkinkan para kreator foto dan video menambahkan "Content Credentials" ke karya mereka. Selain menandai bahwa mereka adalah pencipta konten tersebut, aplikasi ini juga memungkinkan para kreator memberi sinyal jika mereka tidak ingin karya mereka digunakan oleh sistem pelatihan AI yang biasanya mengumpulkan data dalam jumlah besar.

Penggunaan data dalam sistem pelatihan AI telah memicu reaksi hukum di berbagai industri. Beberapa penerbit, seperti The New York Times, telah menggugat perusahaan-perusahaan AI seperti OpenAI, sementara perusahaan lainnya memilih untuk membuat kesepakatan lisensi.

Meskipun belum ada perusahaan besar AI yang menyetujui penggunaan standar transparansi yang diusulkan Adobe, perusahaan ini mengatakan bahwa mereka sedang berupaya untuk mendorong adopsi standar tersebut secara luas di seluruh industri.

"Melalui aplikasi gratis ini, kami memberikan cara yang sederhana dan mudah bagi para kreator untuk menambahkan Content Credentials pada karya mereka, sekaligus mendorong era baru transparansi dan kepercayaan di dunia digital," kata Scott Belsky, Kepala Strategi dan Wakil Presiden Eksekutif untuk Desain dan Produk Baru di Adobe, dalam sebuah pernyataan,