JAKARTA – Selama menjelajahi planet Mars, Perseverance tidak bekerja sendiri. Robot penjelajah milik NASA ini membutuhkan beberapa instrumen untuk mengamati batuan, salah satunya adalah kamera bernama SHERLOC.
SHERLOC, kependekan dari Memindai Lingkungan Layak Huni dengan Raman dan Luminescence untuk Bahan Organik dan Kimia, merupakan instrumen untuk mengamati keadaan lingkungan. Instrumen ini dipasang di bagian lengan robot Perseverance.
Dengan gabungan kamera, spektrometer, dan laser, instrumen ini mampu mencari bahan organik dan mineral yang berubah karena lingkungan berair atau memiliki tanda-tanda kehidupan mikroba. Oleh karena itu, instrumen ini sangat penting bagi Perseverance.
SHERLOC mengalami masalah pada Januari tahun ini. Bagian motornya rusak sehingga penutup debu dan mekanisme autofokus tidak berfungsi dengan baik. Masalah ini perlu diatasi dengan cepat agar spektroskopi Raman tidak rusak dan kinerjanya tidak terganggu.
"Meskipun Mars telah menimbulkan tantangan yang tak terduga, anggota tim operasi SHERLOC yang bekerja sama dengan para insinyur penjelajah menolak untuk menyerah," jelas NASA, dikutip dari blog resminya.
BACA JUGA:
Dua bulan setelahnya, penutup debu perlahan terbuka dan tim SHERLOC mulai mencari cara untuk memfokuskan optik dan mengoperasikan SHERLOC dalam keadaan penutup debu yang terbuka. Upaya ini membutuhkan waktu beberapa bulan.
NASA banyak melakukan percobaan pada pemeriksaan diagnostik, analisis, dan pemecahan masalah dan banyak mengalami kegagalan. Namun, tim berhasil menyalakan kembali instrumen SHERLOC pada Juni kemampuannya mengalai peningkatan pada Juli.
Kini, instrumen tersebut membantu Perseverance dalam menjelajahi wilayah baru, yaitu tepi Kawah Jezero. Raman pun mampu melalukan beberapa kalibrasi, pemindaian, dan pengamatan pada batu yang diberi nama Cheyava Falls.
"Ini adalah titik penting dan menarik dalam eksplorasi Mars dan astrobiologi. Saat menghadapi dan mengatasi masalah yang dialami SHERLOC, kami menemukan bahwa menjelajahi Mars juga dapat mengarah pada penemuan kegigihan," ungkap NASA.