JAKARTA - Raksasa telekomunikasi Amerika Serikat (AS), Comcast telah mengungkapkan bahwa penjahat siber berhasil mencuri lebih dari 230.000 data pelanggan, selama serangan ransomware terhadap Financial Business and Consumer Solutions (FBCS).
Berdasarkan file pengajuan yang diberikan kepada jaksa agung Maine, Comcats mengaku bahwa FCBS merupakan penyedia layanan pihak ketiga yang pernah digunakan oleh mereka.
Comcast mengatakan bahwa FBCS pada bulan Maret memberitahu mereka bahwa insiden ini tidak melibatkan data pelanggan Comcast. Tapi pada bulan Juli, FBCS memberi tahu Comcast bahwa data pelanggannya sebenarnya telah dibobol.
Akibatnya, terjadi pelanggaran data yang menyebabkan akses tidak sah ke informasi pribadi 237.703 pelanggan, termasuk nama, alamat, nomor jaminan sosial, tanggal lahir, serta nomor akun Comcast.
“Dari tanggal 14 Februari hingga 26 Februari 2024, pihak yang tidak berwenang memperoleh akses ke jaringan komputer FBCS dan beberapa komputernya,” tulis surat tersebut yang didapatkan eh TechCrunch.
BACA JUGA:
Meskipun insiden ini terjadi di FBCS dan bukan di sistem Comcast, Comcast mengambil langkah untuk memberi tahu pelanggan yang terdampak dan menawarkan layanan perlindungan pencurian identitas secara gratis selama 12 bulan melalui CyEx Identity Defense Complete.
Meskipun belum ada detail tentang kelompok ransomware mana yang bertanggung jawab atas insiden ini, Comcast mendorong pelanggan untuk memantau akun mereka dan mengambil langkah-langkah keamanan seperti verifikasi dua langkah.