Bagikan:

JAKARTA - Ripple Labs Inc., perusahaan blockchain terkemuka asal Amerika Serikat, baru saja mencetak 80.000 RLUSD sebagai bagian dari uji coba intensif stablecoin baru mereka. Langkah ini semakin memperkuat spekulasi di kalangan komunitas kripto mengenai waktu peluncuran resmi RLUSD yang diharapkan banyak pihak. Dengan semakin dekatnya akhir tahun, ekspektasi terhadap peluncuran stablecoin ini semakin meningkat, terutama setelah pernyataan dari Presiden Ripple, Monica Long, yang mengindikasikan bahwa RLUSD dijadwalkan akan diluncurkan pada tahun ini.

Selama beberapa minggu terakhir, Ripple telah meningkatkan aktivitas pencetakan stablecoin RLUSD di jaringan XRP Ledger (XRPL) dan Ethereum (ETH). Hingga saat ini, lebih dari 1,8 juta RLUSD telah dicetak di treasury RLUSD. Meskipun demikian, Ripple belum memberikan kepastian mengenai kapan tahap selanjutnya dari pengujian ini akan dimulai.

Dikutip dari Coingape, Presiden Ripple, Monica Long, sebelumnya menyatakan bahwa RLUSD dijadwalkan akan diluncurkan pada tahun ini. Dengan hanya tersisa sekitar tiga bulan sebelum akhir tahun, ekspektasi semakin meningkat. Long juga menekankan bahwa Ripple memerlukan persetujuan dari Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) sebelum peluncuran stablecoin ini dapat dilaksanakan.

Dalam konteks regulasi, SEC telah memperketat pengawasannya terhadap pasar kripto, termasuk penanganan kasus terhadap penerbit stablecoin TrueUSD karena diduga menawarkan sekuritas yang tidak terdaftar. Ripple sendiri baru saja menyelesaikan pertempuran hukum yang panjang dengan SEC, sehingga perusahaan berusaha memastikan semua langkah kepatuhan terpenuhi sebelum peluncuran RLUSD.

Menurut Monica Long, stablecoin RLUSD akan memegang peran penting dalam penyelesaian transaksi, yang merupakan inti dari bisnis Ripple. Stablecoin ini dirancang untuk menyediakan solusi pembayaran yang lebih efisien di berbagai jaringan blockchain, dengan tujuan memperkuat posisi Ripple dalam industri keuangan digital global.

Meskipun Ripple memiliki rekam jejak yang kuat sebagai penyedia solusi pembayaran blockchain, peluncuran RLUSD dihadapkan pada persaingan yang semakin sengit. Di pasar stablecoin, Tether (USDT) dan Circle’s USDC masih mendominasi. Selain itu, pesaing baru seperti Paypal dengan stablecoin PYUSD juga mulai memperkuat posisinya.

Selain itu, Revolut, perusahaan fintech asal Inggris, juga sedang menjajaki peluncuran stablecoin-nya sendiri, meskipun rincian tentang proyek ini masih belum jelas. Persaingan di sektor stablecoin diperkirakan akan semakin dinamis, terutama dengan masuknya pemain-pemain baru yang membawa inovasi dan teknologi pembayaran canggih.