Bagikan:

JAKARTA - Setelah insiden peretasan yang terjadi pada 11 September dan berhasil pulih dalam waktu 80 jam, Indodax mengaku tidak ada tanda kepanikan dari pelanggan dan operasional mereka juga tetap stabil. 

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan bahwa volume perdagangan tetap konsisten dan cenderung meningkat ini mencerminkan kepercayaan para member atas ketahanan platform Indodax dalam menghadapi tantangan. 

“Kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh member Indodax yang telah tetap setia dan percaya kepada kami, meskipun kami sempat mengalami tantangan,” kata Oscar dalam pernyataan yang diterima pada Jumat, 20 September. 

Bahkan, pasca insiden, Oscar mengaku telah berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Bappebti, OJK, BSSN serta Cyber Mabes Bareskrim untuk memastikan pihak regulator terus mendapatkan update tentang insiden ini. 

Indodax juga menghimbau seluruh pengguna untuk tetap waspada dan proaktif dalam menjaga keamanan akun mereka, termasuk dengan mengaktifkan fitur keamanan tambahan seperti verifikasi dua langkah (2FA), menjaga kerahasiaan informasi pribadi, dan mengganti kata sandi secara berkala.

Sebagai bagian dari komitmen Indodax terhadap transparansi, Indodax telah mempublikasikan Proof of Reserve yang jumlahnya melebihi 100 persen dari total saldo pengguna. 

Saat ini, cadangan aset Indodax meliputi 4.806,34 Bitcoin senilai Rp4,288 triliun, 36.915,47 Ethereum senilai Rp1,334 triliun, serta aset kripto lainnya senilai Rp5,907 triliun, dengan total mencapai Rp11,529 triliun.

“Data ini menegaskan bahwa Indodax tidak hanya menjaga keamanan aset pengguna, tetapi juga berkomitmen pada keterbukaan informasi yang lengkap,” tutup Oscar.