JAKARTA – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag) buka suara mengenai dugaan peretasan atau hack platform perdagangan aset kripto, Indodax.
Kepala Bappebti Kasan mengaku pihaknya telah mendapatkan laporan bahwa salah satu Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK), yaitu PT Indodax Nasional Indonesia (Indodax) mengalami peretasan pada sistem transaksi aset kripto.
“Bappebti berkoordinasi dengan Indodax. Kami juga telah memanggil pihak Indodax untuk meminta klarifikasi terkait kasus tersebut,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis, 12 September.
Kasan mengatakan berdasarkan informasi dari Indodax, perusahaan tersebut sedang menjalankan proses investigasi sistem yang diduga terkena hack.
“Saat ini, Indodax sedang dalam proses investigasi terhadap sistem yang diduga mengalami peretasan tersebut,” jelas Kasan.
Kasan juga menjelaskan, Indodax kini sedang melakukan penutupan sistem secara menyeluruh untuk memastikan semua sistem beroperasi dengan baik.
“Untuk itu, Bappebti mengimbau masyarakat, khususnya pelanggan Indodax, agar tetap tenang dan tidak panik,” imbuhnya.
Semenatara itu, CEO Indodax, Oscar Darmawan membenarkan bahwa pihaknya diduga mengalami peretasan.
BACA JUGA:
“Sistem transaksi kami betul diduga mengalami peretasan. Untuk itu, kami melakukan investigasi dan pemeliharaan menyeluruh terhadap sistem yang ada,” kata dia.
Oscar mengatakan selama proses investigasi dan pemeliharaan sistem, platform web dan aplikasi Indodax tidak dapat diakses.
“Namun, tidak perlu khawatir, karena kami pastikan bahwa saldo pelanggan akan aman, baik secara kripto maupun rupiah,” pungkas Oscar.