Bagikan:

JAKARTA – Pengguna media sosial di Brasil kembali dapat mengakses platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) pada Rabu, 18 September menyusul pembaruan jaringan komunikasi yang berhasil mengatasi perintah blokir yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung Brasil. Akses ini muncul setelah sebelumnya platform X diblokir selama lebih dari sebulan karena perselisihan antara pemilik X, Elon Musk, dan hakim Mahkamah Agung, Alexandre de Moraes.

Pada bulan lalu, Mahkamah Agung Brasil memerintahkan penyedia layanan internet dan telekomunikasi di Brasil untuk memblokir akses ke platform X, yang kemudian dilakukan dalam hitungan jam. Namun, pada Rabu, banyak warga Brasil mendapati akses mereka kembali pulih, dengan beberapa di antaranya merayakan apa yang mereka sebut sebagai manuver Elon Musk untuk mengabaikan hukum.

Meski demikian, platform X menjelaskan bahwa pemulihan akses ini tidak disengaja. Dalam pernyataan resmi tim Global Affairs X, disebutkan bahwa pembaruan penyedia jaringan yang terjadi akibat pemblokiran infrastruktur di Amerika Latin telah mengakibatkan "pemulihan layanan yang tidak disengaja dan sementara" bagi pengguna di Brasil.

Pengalihan Melalui Layanan Cloud Pihak Ketiga

Menurut Asosiasi Penyedia Internet dan Telekomunikasi Brasil (Abrint), akses yang pulih ini terjadi karena pembaruan jaringan X yang mengalihkan beberapa pengguna di Brasil melalui layanan cloud pihak ketiga di luar negeri, sehingga memungkinkan mereka mengakses platform tanpa memerlukan penggunaan VPN (Virtual Private Network).

Namun, akses ini kemungkinan besar akan kembali diblokir dalam waktu dekat. Regulator telekomunikasi Brasil, Anatel, sedang bekerja untuk memberi tahu penyedia jaringan dan perusahaan telekomunikasi agar memblokir kembali akses ke platform X, meskipun belum jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menegakkan perintah tersebut.

Menurut Basilio Perez, anggota dewan Abrint, pemberlakuan pemblokiran yang melibatkan akses cloud sangat kompleks dan berisiko mengganggu layanan penting, seperti yang digunakan oleh lembaga pemerintah dan penyedia layanan keuangan. Oleh karena itu, setiap perintah dari Anatel untuk memperbarui pemblokiran akses harus dirumuskan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan dampak yang tidak diinginkan pada layanan penting lainnya.

Perkembangan ini menyoroti tantangan yang dihadapi otoritas Brasil dalam mengelola akses internet, khususnya yang melibatkan teknologi dan penyedia layanan global.