JAKARTA – Perselisihan antara Elon Musk dan pemerintah Brasil akhirnya berakhirnya dengan buruk. Hakim Mahkamah Agung Brasil Alexandre de Moraes resmi membatasi akses ke platform X pada Sabtu, 31 Agustus.
Dikutip dari laporan Bloomberg, de Moraes telah memerintahkan Badan Telekomunikasi Nasional (Anatel) Brasil untuk menghentikan akses ke X dalam waktu 24 jam. Selain itu, Apple dan Google diberi waktu lima hari untuk menghapus X dari toko aplikasinya.
Seluruh masyarakat Brasil yang berusaha mengakses X melalui Jaringan Privat Virtual (VPN) akan dikenakan denda harian. Mereka harus membayar sekitar 8.900 dolar AS (Rp138 juta) dikalikan dengan waktu penggunaan platform X di perangkatnya.
Musk dan de Moraes berselisih sejak pengadilan Brasil menyelidiki X pada April lalu. Penyelidikan ini dilakukan karena Musk mengaktifkan kembali akun-akun yang diperintahkan untuk diblokir oleh de Moraes. Akun-akun tersebut berkaitan dengan mantan Presiden Jair Bolsonaro.
Pada awal Agustus, Musk memutuskan untuk menutup kantor di Brasil karena perwakilan hukumnya terancam ditangkap dengan tuduhan melanggar perintah penyensoran. Pada 28 Agustus, Mahkamah Agung memerintahkan X untuk menunjuk perwakilan hukum baru.
Penunjukan ini harus dilakukan dalam waktu 24 jam, tetapi platform itu gagal memenuhi permintaan Mahkamah Agung. Oleh karena itu, X dilarang untuk beroperasi mulai hari ini. Dengan dikeluarkannya aturan ini, Musk mengatakan bahwa kebebasan berbicara di Brasil sudah hancur.
BACA JUGA:
"Kebebasan berbicara adalah landasan demokrasi dan seorang hakim semu yang tidak dipilih di Brasil menghancurkannya untuk tujuan politik," kata Musk melalui akun pribadinya.
Dengan dikeluarkannya larangan ini, para pengguna X di Brasil langsung beralih ke aplikasi alternatif yang tersedia di negaranya, yaitu Bluesky. Platform ini bahkan mencetak rekor aktivitas tertinggi di Brasil pada 31 Agustus.
Pengembang Bluesky Paul Frazee mengatakan bahwa aktivitas ini merupakan sesuatu yang baru. "Hampir pasti akan ada beberapa gangguan dan masalah kinerja. Kami belum pernah melihat lalu lintas seperti ini. Tetaplah bersama kami!”