JAKARTA - Dalam beberapa tahun terakhir, peran miner alias penambang kripto semakin menonjol di industri aset digital. Jika sebelumnya para investor besar yang dikenal sebagai "whale" dianggap sebagai penggerak utama pasar, kini para miner jadi penggerak pasar kripto.
Data terbaru dari firma analitik blockchain, Santiment, menunjukkan bahwa penambang kripto juga memainkan peran yang sama pentingnya. Dengan menyimpan aset hasil tambang mereka, seperti Bitcoin dan Ethereum, alih-alih menjualnya, para penambang ini mampu memengaruhi sentimen pasar dan pergerakan harga secara signifikan.
Pada awal 2024, sempat terjadi penurunan jumlah Bitcoin dan Ethereum yang disimpan oleh para penambang, yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor. Penurunan tersebut dipandang sebagai tanda adanya tekanan jual atau turunnya kepercayaan terhadap prospek pasar. Namun, data terbaru menunjukkan adanya perubahan tren.
Para penambang mulai kembali meningkatkan jumlah aset yang mereka simpan. Ini mengindikasikan pulihnya kepercayaan mereka terhadap masa depan pasar kripto. Hal ini juga dapat menjadi pertanda kenaikan harga yang mungkin terjadi dalam waktu dekat.
BACA JUGA:
Menurut Santiment, perilaku penambang sering kali menjadi indikator awal dari pergerakan harga pasar. Ketika para penambang memilih untuk menyimpan aset mereka, biasanya hal ini mendahului kenaikan harga dan dapat mengurangi tekanan jual jangka pendek.
Selain itu, langkah ini juga membantu menciptakan sentimen positif di kalangan investor. Namun, James Carter, analis blockchain terkemuka, mengingatkan bahwa meskipun peningkatan kepemilikan aset oleh penambang adalah tanda positif, ada faktor lain yang juga memengaruhi pasar, seperti minat institusi, regulasi, dan sentimen pasar secara keseluruhan.
Pasar kripto saat ini memang tengah diwarnai volatilitas tinggi yang dipengaruhi oleh ketidakpastian regulasi dan kondisi ekonomi global. Meskipun demikian, lonjakan harga Bitcoin baru-baru ini kembali memicu spekulasi akan terjadinya reli pasar di masa mendatang.