Bagikan:

Jakarta - Meta Platforms, perusahaan induk dari Facebook, telah menandatangani kesepakatan untuk membeli energi panas bumi dari Sage Geosystems guna mendukung pusat data mereka di Amerika Serikat. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Meta untuk membangun infrastruktur yang diperlukan guna mendukung investasi besar mereka dalam kecerdasan buatan (AI) yang membutuhkan energi tinggi.

Proyek panas bumi ini memiliki kapasitas 150 megawatt dan diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2027. Menurut Meta, proyek ini akan "secara signifikan" memperluas penggunaan energi panas bumi di Amerika Serikat. Meskipun lokasi spesifik proyek ini belum ditentukan, perusahaan mengungkapkan bahwa proyek tersebut akan berada di sebelah timur Pegunungan Rocky (Rocky Mountains).

Energi panas bumi merupakan sumber energi terbarukan yang memanfaatkan panas dari dalam bumi untuk menghasilkan listrik dan memanaskan air. Kapasitas 150 megawatt cukup untuk menyuplai listrik ke sekitar 38.000 rumah.

Pengumuman ini disampaikan oleh Meta sebagai bagian dari acara yang diselenggarakan oleh Departemen Energi AS terkait pengembangan panas bumi. Pemerintahan Presiden Joe Biden saat ini mendorong perusahaan teknologi besar untuk berinvestasi dalam pembangkit energi bersih guna memenuhi permintaan listrik yang terus meningkat.

Permintaan energi ini dipicu oleh adopsi teknologi seperti kecerdasan buatan generatif yang membutuhkan banyak listrik untuk menjalankan pusat data. Tren ini dapat memperumit target Biden untuk mendekarbonisasi sektor energi pada tahun 2035 dalam upaya memerangi perubahan iklim.

Sage Geosystems, sebuah startup yang berbasis di Houston, merupakan pengembang teknologi panas bumi generasi baru yang dapat diterapkan di lebih banyak lokasi dibandingkan teknologi panas bumi tradisional. Perusahaan ini didukung oleh perusahaan minyak dan gas seperti Chesapeake Energy dan Nabors Industries, serta perusahaan modal ventura Virya dan Helium-3 Ventures.

Proyek untuk Meta ini akan menjadi proyek terbesar yang pernah dikerjakan oleh Sage hingga saat ini. Teknologi ini baru divalidasi di lapangan dua tahun lalu. Seorang juru bicara Meta mengungkapkan bahwa energi dari Sage Geosystems akan mengalir ke jaringan listrik, bukan secara langsung menyuplai pusat data tertentu.

Meta telah bekerja keras untuk memperbarui dan membangun infrastruktur guna mengakomodasi ekspansi mereka dalam kecerdasan buatan generatif selama beberapa tahun terakhir. Hal ini telah menyebabkan peningkatan biaya perusahaan secara signifikan.

Bulan lalu, Meta memperkirakan pengeluaran modal mereka untuk tahun 2024 akan berada di kisaran  37 miliar hingga  40 miliar dolar AS, sambil memperingatkan bahwa biaya infrastruktur akan terus menjadi pendorong utama pertumbuhan biaya hingga tahun 2025.