Bagikan:

JAKARTA - Baru-baru ini tim di balik koin meme Shiba Inu (SHIB) mengumumkan persiapan peluncuran organisasi otonom terdesentralisasi (DAO). Pengumuman ini disampaikan oleh kepala pemasaran Shiba Inu, yang dikenal dengan nama samaran Lucie, dalam sebuah unggahan di platform X pada Jumat (25/8). Langkah ini bertujuan untuk memberikan pemegang token SHIB kekuasaan untuk memilih dan menentukan arah masa depan proyek koin meme ini.

Dikutip dari Cointelegraph, Lucie menjelaskan bahwa DAO yang akan segera diluncurkan ini bertujuan untuk memberdayakan setiap pemegang token, terlepas dari ukuran kepemilikan mereka, untuk turut serta dalam arah komunitas. “Shib sedang mempersiapkan diri untuk menjadi pemain kunci dalam tata kelola terdesentralisasi dengan peluncuran DAO yang akan datang. Transisi ini akan memberdayakan setiap pemegang, terlepas dari ukuran kepemilikan mereka, untuk turut serta dalam arah komunitas,” tulis Lucie.

DAO Shiba Inu akan dipimpin oleh dua dewan utama, yaitu “Dewan Amal” dan “Dewan Budaya & Warisan”. Kedua dewan ini akan mengarahkan inisiatif komunitas, mulai dari kegiatan amal hingga upaya pelestarian budaya unik yang telah berkembang di komunitas Shiba Inu. Selain itu, token-token lain dalam ekosistem SHIB, seperti BONE dan LEASH, juga akan berperan dalam proses tata kelola DAO. Pemegang token BONE akan diberikan prioritas dalam mengembangkan pendidikan dan inovasi, sementara pemegang token LEASH akan fokus pada proposal yang berkaitan dengan inklusivitas dan transparansi dalam proyek.

Lucie menambahkan bahwa peluncuran DAO ini diharapkan dapat memperluas utilitas yang ditawarkan oleh ekosistem SHIB, seiring dengan migrasi ShibaSwap, sebuah decentralized exchange (DEX) yang sejalan dengan ekosistem Shiba Inu, ke blockchain in-house mereka, Shibarium, pada Maret lalu.

Meskipun pengumuman ini memberikan angin segar bagi komunitas SHIB, harga SHIB tidak menunjukkan reaksi signifikan dan tetap berada di angka 0,00001514 Dolar AS (Rp0,23), meskipun mencatatkan kenaikan 14% dalam sepekan terakhir. Berdasarkan data dari CoinGecko, SHIB masih mengalami penurunan sebesar 82,4% dari harga tertinggi sepanjang masa sebesar 0,00008616 Dolar AS (Rp1,33) yang dicapai pada Oktober 2021.

Sejarah harga SHIB juga mencatat dampak signifikan dari peretasan yang terjadi pada bursa kripto India, WazirX, pada Juli lalu, di mana SHIB menjadi salah satu token yang paling terdampak. Dalam insiden tersebut, peretas berhasil mengakses lebih dari 235 juta Dolar AS (Rp3,6 triliun) dalam bentuk kripto, dengan SHIB menyumbang sekitar 100 juta Dolar AS (Rp1,5 triliun). Harga SHIB turun hingga 15% akibat transfer besar-besaran yang dilakukan oleh peretas.