Bagikan:

JAKARTA - Apple tengah berupaya menggantikan chip radio Qualcomm dengan modem buatan sendiri, sebuah proyek yang memakan waktu dan tenaga yang luar biasa besar. Beberapa pihak mempertanyakan apakah investasi besar ini layak hanya untuk menghemat beberapa dolar pada biaya produksi iPhone.

Pertanyaan ini semakin relevan ketika pihak internal perusahaan mengakui bahwa tidak akan ada manfaat langsung bagi konsumen saat peralihan ini pertama kali dilakukan. Namun, Apple berharap langkah ini akan memberikan keuntungan jangka panjang bagi para pengguna.

Pertarungan Panjang Apple dan Qualcomm

Setiap ponsel, baik pintar maupun biasa, memerlukan chip radio untuk data seluler, yang dikenal sebagai modem. Chip ini memungkinkan data dikirim dan diterima melalui jaringan seluler. Qualcomm, produsen chip asal AS, saat ini memimpin pasar dalam teknologi ini, dan iPhone serta iPad telah menggunakan chip dari perusahaan ini selama bertahun-tahun.

Namun, hubungan antara kedua perusahaan ini tidak selalu mulus. Pertarungan hukum yang panjang antara Apple dan Qualcomm baru saja mencapai titik akhir dengan penyelesaian kasus terakhirnya.

Pengembangan Modem Apple yang Memakan Waktu Bertahun-tahun

Selama bertahun-tahun, Apple telah berusaha mengembangkan modemnya sendiri. Namun, setiap kali prediksi mengenai waktu peralihan ini muncul, tanggal tersebut selalu diundur. Hal ini disebabkan oleh kompleksitas pembuatan chip radio yang ternyata jauh lebih sulit dari yang diperkirakan.

Salah satu faktor kompleksitas terbesar adalah standar mobile yang memiliki daftar panjang alternatif, yang semuanya harus didukung oleh iPhone. Chip radio harus mendukung tidak hanya generasi standar saat ini dan sebelumnya, tetapi juga setiap variasi yang digunakan oleh operator di berbagai negara.

Bukan Hanya Soal Biaya

Namun, sebuah artikel dari Bloomberg mengindikasikan bahwa meskipun tidak ada manfaat jangka pendek bagi konsumen, Apple percaya bahwa usaha ini akan terbayar dalam jangka panjang.

Di masa depan, Apple berencana untuk menggabungkan desain modemnya dengan chip nirkabel baru yang mengelola akses Wi-Fi dan Bluetooth. Hal ini bisa menciptakan satu komponen konektivitas tunggal, yang berpotensi meningkatkan keandalan dan masa pakai baterai.

Selain itu, ada kemungkinan Apple suatu hari akan mengintegrasikan semuanya ke dalam sistem utama pada chip atau SoC perangkat. Langkah ini bisa lebih menekan biaya dan menghemat ruang di dalam iPhone, memungkinkan lebih banyak pilihan desain. Jika Apple akhirnya berhasil menghemat biaya dengan beralih dari Qualcomm, dana tersebut bisa dialihkan untuk fitur dan komponen baru.

Risiko Besar yang Mengintai

Namun, ada risiko besar yang harus dihadapi. Daftar panjang standar yang harus didukung oleh chip modem dan semua kondisi di mana chip tersebut harus bekerja, berarti sangat mudah terjadi kesalahan.

Modem perlu diuji secara global di berbagai lingkungan, dan memindahkan lebih dari satu miliar pengguna ke model internal membawa banyak risiko. Jika Apple gagal, ini bisa menjadi skandal iPhone terbesar sejak Antennagate.