Bagikan:

JAKARTA - CrowdStrike menerima penghargaan sebagai “Most Epic Fail” atau kegagalan paling epik di panggung Pwnie Award, setelah terjadi gangguan TI global yang mengakibatkan perangkat Windows di dunia mengalami blue screen. 

Diterima langsung oleh Presiden CrowdStrike Michael Sentonas selama konferensi peretasan Def Con, dia mengakui bahwa penghargaan ini bukanlah sesuatu yang harus dibanggakan. 

Namun, dia menerima penghargaan itu adalah karena dia mengakui kesalahan besar yang telah dilakukan perusahaan, dan memastikan hal seperti itu tidak akan terjadi lagi di masa mendatang. 

“Sudah pasti ini bukan penghargaan yang harus dibanggakan. Saya rasa tim sangat terkejut ketika saya mengatakan akan mengambilnya. Karena kami salah besar, kami telah mengatakannya beberapa kali, dan sangat penting untuk mengakuinya saat Anda melakukan sesuatu dengan baik, sangat penting untuk mengakuinya saat Anda melakukan sesuatu dengan sangat salah,” kata Sentonas dalam pidatonya melalui cuplikan video yang beredar di X. 

Tidak hanya itu, Sentonas juga mengatakan akan membawa trofi itu kembali ke CrowdStrike HQ dan memajangnya di tempat yang mencolok, sebagai pengingat bahwa tujuan utama dari perusahaan adalah untuk melindungi banyak orang. 

“Tujuan kami adalah melindungi orang-orang, dan kami salah, dan saya ingin memastikan semua orang paham bahwa hal-hal seperti ini tidak boleh terjadi,” ujarnya lebih lanjut. 

Tanggapan publik terhadap sambutan Sentonas tampaknya disambut dengan sangat antusias. Karena dengan mengakui kegagalan tersebut di depan publik, CrowdStrike bertujuan untuk menunjukkan komitmennya terhadap akuntabilitas dan perbaikan di masa depan.