JAKARTA - Pada Olimpiade Paris 2024, lintasan atletik yang berwarna ungu mencolok di Stade de France menarik perhatian banyak orang. Lintasan ini bukan hanya berbeda dari segi warna, tetapi juga dari segi kecepatan dan inovasi teknologi yang digunakan.
Lintasan ini terbuat dari campuran cangkang kerang yang dihancurkan dan dilengkapi dengan sistem kantong udara yang dirancang menggunakan algoritma komputer. Perusahaan asal Italia, Mondo, yang membangun lintasan ini, mengklaim bahwa lintasan Paris 2024 bisa lebih cepat hingga 2% dibandingkan lintasan Tokyo 2020.
Di bawah permukaan ungu lintasan, terdapat struktur dengan kantong udara berbentuk elips yang dirancang untuk memberikan lebih banyak energi pada setiap langkah atlet. Teknologi ini memberikan permukaan yang lebih lunak dan efisien dalam mengembalikan energi kepada atlet, sehingga membantu mereka berlari lebih cepat tanpa cedera.
Lintasan ini menggunakan tiga warna berbeda: lavender terang untuk lintasan utama, ungu gelap untuk area layanan, dan abu-abu untuk lengkungan luar. Bahkan, lem yang digunakan untuk menempelkan material ke tanah juga berwarna ungu.
BACA JUGA:
Dalam aspek ramah lingkungan, lintasan ini sebagian besar terbuat dari cangkang bivalvia seperti kerang dan tiram yang diubah menjadi bubuk halus. Mondo bermitra dengan perusahaan budidaya kerang, Nieddittas, untuk memanfaatkan cangkang yang biasanya dibuang ke tempat pembuangan sampah.
Dengan investasi antara 2-3 juta euro, lintasan ini tidak hanya diharapkan dapat memecahkan rekor, tetapi juga mengurangi dampak lingkungan dengan mengurangi ketergantungan pada penambangan kalsium karbonat.
Sejauh ini, lintasan Paris 2024 sudah mencatatkan satu rekor Olimpiade dan dua rekor dunia, termasuk dalam lomba estafet campuran 4 × 400 meter dan 10.000 meter putra. Diharapkan lebih banyak rekor akan terpecahkan pada lintasan inovatif ini.