JAKARTA – Departemen Kehakiman (DOJ) Filipina berencana menyeret dua warga negara Rusia ke penjara. Keduanya, Vladimir Evgenevich Avdeev dan Sergey Yaschuck, diduga terlibat dalam pencurian cryptocurrency XRP senilai Rp95 miliar dari bursa kripto lokal Coins.ph. Kasus ini menyoroti meningkatnya ancaman kejahatan siber dan perlunya langkah-langkah ketat dalam menjaga keamanan digital.
Pada Oktober 2023, bursa kripto Filipina, Coins.ph, mengalami serangan siber yang mengakibatkan pencurian lebih dari 12 juta XRP, setara dengan Rp95 miliar. Avdeev dan Yaschuck, yang sebelumnya bekerja sebagai konsultan untuk Coins.ph, diduga menggunakan pengetahuan internal mereka untuk meretas sistem perusahaan. Mereka berhasil mengakses dompet kripto Bitgo milik Coins.ph dan mentransfer XRP curian ke dompet eksternal.
BACA JUGA:
Kabur Sebelum Ditangkap
DOJ Filipina menuntut kedua tersangka berdasarkan Undang-Undang Pencegahan Kejahatan Siber 2012. Avdeev menghadapi 23 tuduhan kejahatan siber, sementara Yaschuck menghadapi tiga tuduhan. Meskipun tuntutan telah diajukan, keduanya berhasil melarikan diri sebelum ditangkap.
Kasus ini mengingatkan kita tentang pentingnya keamanan siber di era digital. Perusahaan dan individu harus terus memperbarui dan memperkuat langkah-langkah keamanan mereka untuk melindungi aset digital. Kolaborasi antara pemerintah, otoritas penegak hukum, dan penyedia layanan digital juga sangat penting dalam menghadapi ancaman ini.
Pasar kripto terus menghadapi tantangan keamanan, dan kasus ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan. Mari terus memantau perkembangan hukum dan keamanan digital agar dapat menjaga integritas sistem keuangan dan melindungi para pengguna kripto.