JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan mengapresiasi kontribusi Huawei sebagai perusahaan teknologi multinasional asal China yang dinilai memiliki tingkat kepatuhan regulasi yang tinggi terhadap regulasi di Indonesia.
Dalam pertemuan dengan Ding Ai Long, President of ICT Human Resource Management Department, Huawei, di China, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengapresiasi Huawei yang berperan aktif dalam menyediakan program peningkatan kompetensi dan keterampilan talenta digital guna mendukung transformasi Indonesia Emas 2045.
“Saya harap kepatuhan Huawei Indonesia dalam menjalankan bisnis dan kepeduliannya terhadap masyarakat Indonesia dapat menjadi motivasi bagi perusahaan-perusahaan lain milik China,” kata Ida.
Menaker juga mengapresiasi konsistensi dan komitmen kuat Huawei dalam menjalin kemitraan pemerintah-swasta jangka panjang.
Selain investasi dan dukungan terhadap transformasi digital, Huawei juga berkontribusi signifikan dalam memajukan ekosistem Lingkungan, Kesehatan, dan Keselamatan (EHS) di Indonesia.
Menaker Ida Fauziyah menambahkan, Huawei memiliki kepedulian terhadap ekosistem ketenagakerjaan, dengan mempekerjakan lebih dari 90 persen pekerja lokal yang merupakan lulusan terbaik dari berbagai perguruan tinggi.
Menaker juga mengapresiasi komitmen Huawei dalam mencetak lebih dari 100 ribu talenta digital di Indonesia yang telah tercapai pada 2023 lalu.
BACA JUGA:
“Komitmen ini menunjukkan langkah konkret yang diambil Huawei dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia di era digital,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Ding menegaskan komitmen Huawei untuk mengembangkan talenta digital dalam rangka menciptakan fondasi yang kuat untuk Indonesia Emas 2045.
“Melalui inisiatif ini, kami berharap dapat terus berkontribusi kepada transformasi digital yang berkelanjutan di Indonesia,” pungkasnya.
Huawei saat ini telah mempekerjakan lebih dari 2.300 pekerja lokal di Indonesia yang secara keseluruhan menciptakan lebih dari 20.000 lapangan kerja.