Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat dan Jerman telah mengirimkan bitcoin senilai total 738 juta Dolar AS (sekitar Rp12 triliun) ke berbagai bursa kripto dalam dua pekan terakhir. Langkah ini menimbulkan spekulasi apakah hal ini merupakan sinyal puncak atau dasar dari pasar bitcoin.

Dilansir dari Blockworks, menurut data dari Arkham Intelligence, pemerintah Jerman menyumbang sekitar tiga perempat dari total pengiriman tersebut, dengan 30 transaksi yang biasanya dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 09.00 waktu setempat. Bitcoin yang dikirim Jerman sebagian besar diperoleh dari kasus kriminal, seperti portal bajakan Movie2k. Dalam dua pekan terakhir, Jerman mengirimkan 7.828 BTC, yang bernilai sekitar 496,4 juta Dolar AS (sekitar Rp8,1 triliun) pada saat transaksi dilakukan, dengan harga rata-rata 63.400 Dolar AS (sekitar Rp1,03 miliar) per BTC.

Sementara itu, pemerintah AS mengirimkan satu kali pengiriman sebesar 3.940 BTC ke Coinbase Prime pada 26 Juni pukul 11.00 ET, yang bernilai 241,22 juta Dolar AS (sekitar Rp3,9 triliun) pada saat itu. Bitcoin ini berasal dari penyitaan kasus narkoba yang melibatkan Banmeet Singh. Sebelumnya, pemerintah AS menjual bitcoin melalui lelang, tetapi sekarang lebih memilih menjualnya melalui Coinbase.

BACA JUGA:


Meski sulit untuk memastikan apakah pengiriman bitcoin oleh pemerintah ini memengaruhi harga pasar, data menunjukkan bahwa bitcoin tidak mengalami kenaikan harga signifikan dalam periode tersebut. Saat ini, bitcoin diperdagangkan di kisaran 60.200 Dolar AS (sekitar Rp983 juta), sedikit turun dari nilai rata-rata transaksi pemerintah Jerman.

Sejak November 2020, pemerintah AS telah menjual atau memindahkan sekitar 590 juta Dolar AS (sekitar Rp9,6 triliun) dalam bentuk bitcoin, dengan harga rata-rata sekitar 37.000 Dolar AS (sekitar Rp604 juta) per BTC. Jika pemerintah AS menahan bitcoin tersebut hingga sekarang, mereka bisa meraup sekitar 958,7 juta Dolar AS (sekitar Rp15,6 triliun), sehingga kehilangan potensi keuntungan sebesar 370 juta Dolar AS (sekitar Rp6 triliun). Selain bitcoin, pemerintah AS juga telah menjual ethereum (ETH) senilai 49,1 juta Dolar AS (sekitar Rp802 miliar) sejak September 2020, dengan harga rata-rata 452 per Dolar AS (sekitar Rp7,3 juta) ETH. Harga ETH saat ini mencapai 3.300 Dolar AS (sekitar Rp53,9 juta), sehingga pemerintah AS kehilangan potensi keuntungan sekitar 310 juta Dolar AS (sekitar Rp5 triliun).

Pengiriman bitcoin oleh pemerintah Jerman dan AS menunjukkan bahwa mereka masih memegang aset kripto dalam jumlah besar. Pemerintah AS saat ini masih memiliki sekitar 13,3 miliar Dolar AS (sekitar Rp217 triliun) dalam bentuk kripto, terutama bitcoin, serta 300 juta Dolar AS (sekitar Rp4,9 triliun) dalam bentuk ether dan tether. Sementara itu, pemerintah Jerman masih menyimpan 43.549 BTC, senilai sekitar 2,6 miliar Dolar AS (sekitar Rp42,4 triliun).