Bagikan:

JAKARTA – Belum lama ini, Yellow.ai selaku penyedia otomatisasi layanan pelanggan berbasis Kecerdasan Buatan (AI) mengumumkan kemitraan terbarunya. Perusahaan itu sedang bekerja sama dengan penyedia jasa Lion Parcel.

Melalui kemitraan ini, Lion Parcel menggunakan chatbot bertenaga AI generatif yang diaktifkan oleh Yellow.ai. Dengan memanfaatkan LLM API yang didukung YellowG, chatbot yang digunakan Lion Parcel mampu membantu pelanggan secara real-time.

Selain itu, chatbot Lion Parcel juga memberikan opsi layanan mandiri yang diklaim nyaman untuk digunakan. Pelanggan bisa menerima respons yang cepat mengenai status pengiriman, pelacakan lokasi paket, pembaruan pembayaran, dan lainnya.

Chatbot dari Yellow.ai mampu melakukan percakapan dalam dua bahasa, yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Budi Santoso, Chief Experience Officer Lion Parcel, mengatakan bahwa pihaknya memang sengaja hanya menghadirkan dua bahasa sejauh ini.

Menurut Lion Parcel, kedua bahasa ini sudah cukup relevan dengan kebutuhan masyarakat di Indonesia. Namun, ada kemungkinan Lion Parcel akan menambah dukungan bahasa lainnya di masa mendatang, tetapi fokusnya adalah bahasa daerah.

"Chatbot ini dirancang untuk audiens lokal di seluruh Indonesia, sehingga dari sudut pandang bahasa, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia akan terus menjadi yang paling relevan," kata Budi kepada VOI. "Namun, kami akan menjajaki penambahan bahasa daerah Indonesia lainnya di masa depan jika dibutuhkan oleh pelanggan."

BACA JUGA:


Sementara itu, dari segi Latensinya, Budi mengatakan bahwa respons chatbot-nya bergantung dengan seberapa kompleks pertanyaannya. Chatbot akan memberikan jawaban dalam waktu beberapa detik, tetapi jika memerlukan data, sistemnya akan membutuhkan waktu lebih lama.

Co-Founder dan CPO Yellow.ai Rashid Khan menimpali bahwa efisiensi chatbot mengalami peningkatan selama empat bulan terakhir. Sejauh ini, chatbot yang digunakan Lion Parcel bisa menjawab lebih dari 3,2 juta pesan dari pelanggan.

"Lion Parcel telah berhasil memaksimalkan penggunaan Gen AI di seluruh platform pengalaman pelanggan (customer experience) mereka dengan 85 persen queries yang diotomatisasi oleh bot Gen AI tanpa keterlibatan agen manusia," ungkap Rashid.

Sejalan dengan meningkatnya efisiensi chatbot, Yellow.ai berusaha meminimalisir risiko halusinasi dari LLM agar pengalaman pengguna tidak terganggu. Yellow.ai juga terus mempelajari perilaku pengguna untuk mengoptimalkan respons LLM-nya.

Saat ini, chatbot Yellow.ai tidak hanya digunakan oleh Lion Parcel. Ada beberapa perusahaan lainnya yang juga bermitra dengan perusahaan AI tersebut, di antaranya Lion Air, Tiket.com, OY! Indonesia, Decathlon ID, BFI Indonesia, Nutrimart, dan masih banyak lagi.

Ke depannya, Yellow.ai berencana merevolusi industri layanan pelanggan dengan solusi otomasi omnichannel yang mengandalkan AI dan meningkatkan YellowG. Rashid menjelaskan kepada VOI bahwa mereka memiliki empat rencana khusus di masa depan.

Empat rencana itu adalah meluncurkan YellowG sebagai platform LLM serbaguna, memperkenalkan Voice AI yang terintegrasi dengan Voice LLM, mengembangkan LLM khusus untuk menangani tiket pengaduan, dan berevolusi ke bot berbasis AI generatif.

"Fokus kami adalah memperkaya percakapan dengan memasukkan elemen visual. Hal ini mencakup fitur-fitur seperti balasan cepat, gambar, dan video yang dibuat secara otomatis berdasarkan konten berbasis pengetahuan," jelas Rashid.