JAKARTA - Amazon berusaha menarik pelanggan korporat besar ke layanan komputasi awan AWS-nya dengan chatbot baru untuk bisnis. Mereka juga menawarkan perlindungan terhadap kerugian hukum dan reputasi yang dapat timbul dari hasil kecerdasan buatan.
Chatbot baru yang disebut Q dirancang untuk membantu produktivitas dengan membantu pekerja merangkum dokumen penting, mendukung tiket dan obrolan via aplikasi komunikasi seperti Slack. Hal itu dikatakan Amazon dalam konferensi komputasi awan tahunannya di Las Vegas pada Selasa, 28 November. Perangkat lunak ini juga dapat secara otomatis membuat perubahan pada kode sumber bisnis, mempercepat pengembangan.
Perangkat lunak baru ini muncul sekitar setahun setelah ChatGPT milik OpenAI muncul di panggung, yang memicu kehebohan investasi dalam startup kecerdasan buatan generatif. Alphabet dan perusahaan lainnya telah mengumumkan chatbot mereka sendiri, yang dapat berbicara seperti manusia untuk membantu tugas sehari-hari.
CEO AWS, Adam Selipsky, di konferensi komputasi awan tahunan Amazon di Las Vegas, mengumumkan perlindungan baru terhadap konten yang tidak dapat diterima pada aplikasi kecerdasan buatan generatif, yang disebut Guardrails for Bedrock. "Layanan ini memungkinkan pengguna menyaring konten berbahaya," katanya.
Karena kecerdasan buatan generatif dilatih dengan konten yang tersedia secara publik, kata-kata atau konten lain yang tidak dapat diterima dapat masuk ke dalam hasil dari permintaan pengguna. Ini menjadi masalah terutama untuk pengguna muda, dalam situasi konflik global, atau selama pemilihan di mana hasil kecerdasan buatan generatif dalam hasil pencarian dapat memengaruhi opini.
Advokat keamanan telah memperingatkan bahwa kecerdasan buatan generatif dapat beroperasi di luar kendali manusia dan menghasilkan konten yang semakin berbahaya atau mengoperasikan seluruh sistem tanpa pengawasan. Terutama, mereka khawatir perangkat lunak ini dapat menempatkan konten berpengaruh - dan meyakinkan - di situs media sosial seperti X dan Facebook.
Selipsky mengatakan layanan baru ini penting bagi pelanggan untuk menetapkan batasan yang sesuai dengan kecerdasan buatan generatif yang mereka gunakan.
"Sebagai contoh, sebuah bank dapat mengkonfigurasi asisten online untuk tidak memberikan saran investasi," kata Selipsky. "Atau, untuk mencegah konten yang tidak sesuai, sebuah situs e-commerce dapat memastikan bahwa asisten online-nya tidak menggunakan bahasa atau makian kebencian."
BACA JUGA:
Sebagai bagian dari daya tariknya bagi perusahaan, Amazon mengatakan chatbot Q akan menawarkan batasan kepada bisnis sehingga dapat menjaga data sensitif dari karyawan yang seharusnya tidak memiliki akses kepadanya. Harga akan dimulai dari 20 dolar AS (Rp300 ribu) per pengguna per tahun.
Juga di konferensi tersebut, Amazon mengumumkan bahwa mereka akan memberikan jaminan kepada pelanggannya terhadap gugatan hukum berdasarkan penggunaan bahan berhak cipta yang disalahgunakan. Misalnya, perusahaan fotografi stok Getty Images menuntut Stability AI awal tahun ini, dan menuduhnya mengambil gambar dari situs webnya tanpa izin.
"Guardrails for Bedrock saat ini dalam pratinjau terbatas," kata Amazon. Sayang perusahaan yang berbasis di Seattle itu tidak memberikan rincian tambahan tentang kebijakan jaminan merekan.