Bagikan:

JAKARTA - Platform media sosial X mengumumkan pada Sabtu 20 April, bahwa mereka akan menantang secara hukum perintah dari regulator Australia yang menuntut perusahaan tersebut menghapus beberapa postingan terkait penusukan seorang uskup di Sydney.

Kepolisian menuduh seorang remaja berusia 16 tahun dengan tuduhan terorisme pada Kamis 18 April karena diduga menusuk Uskup Mar Mari Emmanuel di sebuah gereja di ibu kota New South Wales pada Senin 15 April. Cuplikan dari lokasi kejadian menunjukkan remaja tersebut terikat oleh jemaat dan berteriak menuduh bahwa Emmanuel telah melecehkan Islam.

Pada Sabtu, Global Government Affairs X mengumumkan bahwa Komisioner eSafety Australia telah memerintahkan mereka "untuk menghapus beberapa postingan di Australia yang secara publik mengomentari serangan baru-baru ini terhadap seorang Uskup Kristen".

Regulator meminta X "menahan" postingan tersebut atau menghadapi denda harian sebesar 785.000 dolar Australia  (Rp8,1 miliar), tanpa memberikan rincian tentang postingan yang dipermasalahkan.

"X percaya bahwa perintah eSafety tidak berada dalam lingkup hukum Australia dan kami mematuhi direktif tersebut sambil menantangnya secara hukum,” kata pihak X.

"Komisioner eSafety tidak memiliki kewenangan untuk menentukan konten apa yang dapat dilihat pengguna X secara global," kata X. "Kami akan menantang pendekatan yang melanggar hukum dan berbahaya ini secara tegas di pengadilan."

Ditanya tentang komentar X, juru bicara agensi mengutip pernyataan Komisioner eSafety bahwa mereka sedang berusaha untuk memastikan kepatuhan X terhadap hukum Australia. "Kami sedang mempertimbangkan apakah tindakan regulasi lebih lanjut diperlukan," kata regulator tersebut.

Regulator, sebuah lembaga pemerintah yang bekerja untuk menghapus konten online yang berbahaya, mengirimkan surat-surat hukum pada bulan Maret ke platform media sosial termasuk X, menuntut informasi tentang upaya mereka untuk memberantas konten teroris.

Emmanuel yang berjanggut, uskup di Gereja Kristen Assyrian Christ The Good Shepherd, adalah seorang bintang media sosial dengan pengikut di seluruh dunia tetapi juga seorang pengkhotbah yang kontroversial. Dia telah membuat kritik pedas terhadap homoseksualitas, vaksinasi COVID, Islam, dan pemilihan Presiden AS Joe Biden.