JAKARTA - Dalam upaya memperkuat pemahaman dan pemanfaatan aset digital, Tether, pengembang stablecoin USDT, telah menggandeng Fuze, penyedia infrastruktur aset digital, dalam sebuah kemitraan strategis. Kedua entitas ini telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) yang menandai komitmen bersama untuk memajukan edukasi aset digital di Turki dan Timur Tengah.
Kemitraan ini bertujuan untuk menyediakan edukasi menyeluruh mengenai aset digital, termasuk solusi pembayaran lintas batas, kepatuhan, dan pengembangan kerangka regulasi yang sesuai. Program-program edukasi yang dirancang akan ditujukan untuk lembaga keuangan lokal, dengan harapan dapat meningkatkan adopsi cryptocurrency seperti Bitcoin dan Tether (USDT) dalam transaksi lintas batas.
Kampanye untuk Adopsi Cryptocurrency
Paolo Ardoino, CEO Tether, menyatakan antusiasmenya dalam kolaborasi ini. “Kami bersemangat untuk menjadi bagian dari gerakan yang membawa aset digital ke dalam jangkauan masyarakat di Turki, Timur Tengah, dan Afrika Utara. Ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang memberdayakan individu dan bisnis untuk menavigasi lanskap keuangan yang terus berkembang,” kata Ardoino.
Tether dan Fuze juga berencana untuk mengembangkan program dan lokakarya yang akan meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang aset digital dan teknologi blockchain. Inisiatif ini akan memastikan kepatuhan dalam lanskap regulasi yang dinamis.
Kemitraan ini juga menekankan pada edukasi praktis penggunaan aset digital untuk transaksi sehari-hari, dengan tujuan menunjukkan manfaat nyata dari aset digital dalam operasi bisnis.
BACA JUGA:
Inisiatif ini akan melibatkan bank-bank lokal dan regional serta lembaga keuangan, memberikan mereka pengetahuan dan alat yang diperlukan untuk memanfaatkan stablecoin dan aset digital bagi pelanggan mereka.
“Dengan mendidik pemangku kepentingan di semua tingkatan, kita dapat mempercepat lanskap aset digital dan memastikan bahwa semua orang mendapatkan manfaat dari peluang yang ditawarkan oleh aset digital yang dikelola dengan baik,” kata Mo Ali Yusuf, Co-Founder dan CEO Fuze.
Di awal Maret, Tether mencatatkan kapitalisasi pasar yang melampaui 100 miliar dolar AS, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Meskipun ada kekhawatiran tentang kualitas aset yang mendukung USDT, Tether menegaskan komitmennya terhadap transparansi dan kerjasama dengan penegak hukum.
Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyoroti penggunaan Tron dalam kegiatan penipuan cyber di Asia Tenggara telah menimbulkan kekhawatiran, namun Tether menanggapi dengan menekankan pada jejak yang dapat dilacak dari tokennya.
Kemitraan antara Tether dan Fuze ini membuka jalan bagi peningkatan edukasi dan adopsi aset digital, yang dapat membawa dampak positif bagi ekonomi digital di Turki, Timur Tengah, dan di luarnya.