NASA Menguji Ketahanan Pesawat Europa Clipper di JPL
Pengujian Europa Clipper (foto: dok. NASA)

Bagikan:

JAKARTA – NASA sedang mempersiapkan misi penjelajahan Europa Clipper di Jet Propulsion Laboratory (JPL). Selama dipersiapkan, Europa telah melewati berbagai tes inti, salah satunya adalah uji lingkungan.

Pengujian terhadap lingkungan ini dilakukan untuk mengetahui apakah Europa mampu bertahan di luar angkasa yang ekstrem. Oleh karena itu, pengujian menyertakan getaran, dingin, tidak ada udara, medan elektromagnetik, dan masih banyak lagi.

Manager Proyek Europa Clipper, Jordan Evans, mengatakan bahwa uji lingkungan merupakan pengujian besar terakhir yang perlu dilakukan. Tahapan pengujian ini sangat penting karena teknisi bisa menemukan kekurangan dari pesawat tersebut.

"Apa yang kami temukan adalah bahwa pesawat ruang angkasa tersebut dapat menangani lingkungan yang akan dilihatnya selama dan setelah peluncuran. Sistem bekerja dengan sangat baik dan beroperasi sesuai harapan," jelas Evans, dikutip dari blog NASA.

Selain menjadi uji terpenting, pengujian terhadap lingkungan merupakan tes yang paling rumit karena membutuhkan waktu yang sangat lama, yaitu hingga 16 hari. Terlebih lagi, Europa Clipper merupakan pesawat terbesar yang pernah NASA bangun untuk misi planet.

Pesawat Europa juga telah memasuki ruang vakum termal yang tidak memiliki udara. Selama berada di ruangan tersebut, teknisi memaparkan suhu yang sangat tinggi seolah-olah pesawat itu sedang menghadap ke arah matahari.

"Masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan, tapi kami berada di jalur yang tepat untuk meluncurkannya tepat waktu,” kata Evans. “Fakta bahwa pengujian ini sangat sukses merupakan hal positif yang sangat besar dan membantu kami beristirahat dengan mudah."

Europa Clipper akan diluncurkan kurang dari enam bulan, tepatnya pada akhir musim semi tahun ini. Pesawat ini akan diluncurkan dari Kennedy Space Center di Florida. Jendela peluncurannya akan dibuka pada 10 Oktober mendatang.

Setelah diluncurkan, Europa Clipper akan bergerak ke arah Mars dan mendekati Jupiter pada tahun 2030. Pesawat ini akan mengorbit Jupiter dan melintasi bulannya, yaitu Europa, selama 49 kali. Pesawat ini akan mengumpulkan data menggunakan instrumen sainsnya.

Pengumpulan data yang dilakukan oleh Clipper diharapkan mampu menjawab pertanyaan mengenai tanda-tanda kehidupan di bulan tersebut. Clipper juga akan menentukan ketebalan lapisan es dan menyelidiki komposisi lautan esnya.