JAKARTA - Otoritas Persaingan Prancis mendenda perusahaan Alphabet Inc. atau Google sebesar 250 juta euro (4,28 triliun) karena tidak mematuhi komitmen yang diwajibkan berdasarkan keputusan yang telah disetujui pada Juni 2022.
Otoritas persaingan mengungkapkan bahwa Google mengabaikan beberapa komitmen dari keputusan sebelumnya terhadap penerbit berita, yaitu dengan menggunakan konten dari penerbit berita yang digunakan untuk melatih model AI generatif nya Gemini, atau yang dulu disebut Bard.
Google fined €250m for non-compliance with its commitments on publishers’ related rights. The @Adlc_ noted inter alia the use of press content by the #AI Bard service without notifying press publishers and without offering an effective opt-out solution.https://t.co/2JmGAnPTw4
— Benoît Cœuré (@BCoeure) March 20, 2024
Dalam hal ini, Otoritas persaingan usaha menemukan kesalahan Google karena raksasa penelusuran itu gagal memberi tahu penerbit berita atas konten berhak cipta mereka yang digunakan tersebut.
“Berkenaan dengan layanan kecerdasan buatan “Bard” yang diluncurkan oleh Google pada Juli 2023, Otoritas mencatat secara khusus bahwa mereka telah menggunakan konten dari penerbit dan agensi pers untuk tujuan melatih model pendirinya, tanpa memberi tahu mereka atau Otoritas,” tulis Otoritas Persaingan Prancis dalam siaran resminya.
Otoritas Persaingan juga menyatakan bahwa Google telah berjanji untuk tidak membantah fakta-fakta tersebut, sehingga dapat mengambil manfaat dari prosedur penyelesaian tersebut.
Sebelumnya pada tahun 2019, Uni Eropa meloloskan Undang-Undang terkait hak cipta digital, dengan bertujuan menetapkan kondisi untuk negosiasi yang seimbang antara penerbit, agensi pers, dan platform digital.
BACA JUGA:
Google awalnya berusaha menghindari hukum tersebut, dengan mematikan Google News di Perancis. Namun pada tahun 2021, Google didenda 592 juta dolar AS (Rp9,2 triliun) setelah otoritas persaingan menemukan pelanggaran besar dalam negosiasinya dengan penerbit dan agensi lokal.
Setelah itu, Google itu menyebut sanksi tersebut “tidak proporsional” dan menyatakan akan mengajukan banding. Namun kemudian, Google berusaha menyelesaikan perselisihan dengan menawarkan serangkaian janji dan menarik bandingnya.
Google juga telah menandatangani perjanjian hak cipta dengan ratusan penerbit di Perancis yang termasuk dalam perjanjian dengan Autorité. Sehingga bisnisnya di bidang ini diatur dengan sangat ketat.