JAKARTA - Selama tahun 2023, solusi Kaspersky mendeteksi dan memblokir total 455.708 upaya phishing keuangan yang menargetkan perusahaan-perusahaan dari berbagai ukuran di wilayah Asia Tenggara.
Dari total tersebut, Indonesia menempati peringkat ketiga dengan jumlah serangan phishing finansial terbanyak, yaitu 97.465 insiden.
“Penjahat dunia maya menggunakan berbagai taktik, termasuk phishing terkait keuangan, untuk menipu karyawan dan mengelabui mereka agar menjadi korban serangan,” kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky.
Kaspersky mengatakan bahwa pelanggaran keamanan karyawan sama berbahayanya dengan peretasan eksternal bagi perusahaan, yang berarti faktor manusia terus meningkat dan berperan dalam membuat ekosistem bisnis menjadi rentan.
“Alat yang dapat membantu melindungi perusahaan dari kelalaian manusia menjadi penting, namun hal juga harus didukung dengan edukasi karyawan, pengembangan keterampilan, dan penguatan kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam mendeteksi dan merespons serangan siber,” tambah Yeo.
Untuk membantu perusahaan melindungi sistem mereka dari kerusakan akibat serangan phishing yang efektif, para ahli Kaspersky merekomendasikan beberapa tips.
Pertama, Kaspersky merekomendasikan agar perusahaan bisa meningkatkan pemahaman para pengambil keputusan tentang pentingnya keamanan siber dan cara terbaik mendistribusikan anggaran agar tetap selangkah di depan ancaman.
BACA JUGA:
Selain itu, Pertimbangkan untuk meminta bantuan dari para ahli. Para ahli akan mengidentifikasi celah keamanan dalam konfigurasi sistem Anda, dan membantu menciptakan infrastruktur keamanan TI yang sangat cocok untuk perusahaan tertentu.
Terakhir, jangan lupa untuk menginstal dan menggunakan solusi keamanan perusahaan dengan perangkat lunak anti-phishing, untuk membantu mencegah aktivitas yang berpotensi berbahaya dan di luar kebiasaan, baik yang dilakukan oleh pengguna maupun oleh penyerang yang telah menguasai sistem.