JAKARTA - Pasar kripto kembali dikejutkan dengan transaksi besar pada alamat Solana (SOL), yang menerima transfer lebih dari 53 juta SOL hanya dalam waktu empat jam. Peristiwa ini terjadi setelah Kero di X, seorang seniman NFT yang terkenal dengan koleksi Rare Coco dan Snappy Cocos, mengumumkan pre-sale token SNAP pada 15 Maret. Nilai transfer tersebut mencapai lebih dari $9,6 juta (sekitar Rp149,65 miliar).
Dilansir dari Cryptobriefing, Kero, yang meminta minimal 1 SOL dari partisipan, berbagi alamat dompetnya untuk mengumpulkan SOL dan sebagai syarat penerimaan SNAP. Penawaran ini dibatasi hingga 50 juta SOL, namun jumlah tersebut terlampaui. Kero berencana mengembalikan dana kepada pengirim yang tidak kebagian token setelah acara pre-sale.
BACA JUGA:
Namun, kepastian pengembalian dana tersebut masih menjadi tanda tanya, mengingat SOL yang dikirim tidak disimpan dalam smart contract alias kontrak pintar, melainkan langsung berada di dompet Kero. Ini menimbulkan spekulasi dan kekhawatiran akan potensi penipuan.
Fenomena pre-sale koin meme yang berisiko ini mulai populer sejak kesuksesan token Book of Meme (BOME), yang diluncurkan pada 12 Maret. Darkfarms di X, seorang pengguna lain, mengklaim bahwa partisipan akan mendapatkan alokasi BOME proporsional dengan jumlah SOL yang dikirimkan.
Pasca distribusi BOME, harganya melonjak hingga 400% sejak peluncuran pre-sale token tersebut. Hal ini turut meningkatkan popularitas BOME secara signifikan. Seorang partisipan bahkan berhasil menjual asetnya yang dibeli dengan 50 SOL menjadi 767 SOL hanya dalam 14 jam, menurut data platform analitik kripto Lookonchain.
Keberhasilan BOME yang tak terduga dan sukses mendapatkan popularitasnya di kalangan komunitas kripto telah membawa token ini ke bursa kripto terkemuka seperti Gate.io, KuCoin, dan MEXC, serta bursa kripto lain.