JAKARTA - Jamie Dimon, CEO JPMorgan Chase, kembali menyoroti pandangannya yang skeptis terhadap bitcoin dan aset kripto lainnya dalam sebuah pertemuan bisnis yang disiarkan langsung dari New York.
Melansir Bitcoin News, dalam pertemuan tersebut Dimon menyatakan, “Saya tidak tahu apa tujuan bitcoin itu sendiri, tetapi saya membela hak Anda untuk merokok. Saya akan membela hak Anda untuk membeli bitcoin,” seraya menegaskan bahwa dia secara pribadi tidak akan pernah membeli bitcoin.
Komentar Dimon ini memicu reaksi luas di media sosial, termasuk dari Edward Snowden, advokat privasi yang terkenal, yang menyindir Dimon dengan mengatakan bahwa meskipun secara terbuka menentang, JPMorgan sebagai institusi besar tidak akan ragu untuk membeli bitcoin ketika harganya mencapai puncak baru.
Dimon, yang dikenal sebagai kritikus vokal bitcoin, telah berulang kali menyatakan bahwa mata uang kripto tidak memiliki nilai intrinsik, bahkan ketika bank investasinya menjadi pemain kunci dalam dana terperdagang bitcoin (ETF) Blackrock. Dia juga telah membandingkan bitcoin dengan batu peliharaan dan menyebutkan bahwa kasus penggunaan nyata untuk bitcoin adalah aktivitas ilegal seperti perdagangan seks, penghindaran pajak, pencucian uang, dan pendanaan terorisme.
BACA JUGA:
Meski secara pribadi tidak mendukung bitcoin, Dimon mengakui minat klien-kliennya dan menyatakan pembelaannya terhadap hak mereka untuk memilih investasi mereka sendiri, termasuk bitcoin. Namun, dia terus memperingatkan terhadap investasi dalam mata uang kripto, dengan menyarankan pada bulan Januari, “Saran pribadi saya adalah: jangan terlibat.”
Di sisi lain, analis JPMorgan telah memperingatkan bahwa harga bitcoin mungkin akan turun menjadi 42.000 dolar AS (sekitar Rp653.070.000) setelah acara halving bitcoin pada bulan April.
Pasar kripto telah menunjukkan volatilitas pasar, dengan harga bitcoin sempat menyentuh level di atas 72.000 dolar AS (sekitar Rp1.121.220.000) menjelang halving. Halving bitcoin sendiri adalah peristiwa yang mengurangi hadiah blok bagi penambang, yang secara historis telah mempengaruhi harga bitcoin.
Selain halving Bitcoin, aset kripto terbesar kedua, Ethereum (ETH), juga akan melakukan upgrade, yang dikenal sebagai Dencun. Upgrade Dencun ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas transaksi Ethereum dan menurunkan biaya transaksi, terutama bagi solusi layer-2. Ini merupakan langkah penting dalam upaya Ethereum untuk meningkatkan skalabilitas dan efisiensi biaya bagi penggunanya.