Bagikan:

JAKARTA - Kejadian yang mengejutkan para investor baru-baru ini, harga Shiba Inu (SHIB) di bursa kripto terbesar Amerika, Coinbase, mengalami penurunan tajam sebesar 55% dari nilai aslinya. Rupanya penurunan ini diakibatkan oleh glitch yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sebagai informasi, “glitch” adalah kesalahan teknis atau gangguan dalam sistem blockchain atau platform perdagangan yang dapat menyebabkan perubahan tak terduga dalam operasi normal. Ini bisa termasuk masalah seperti kesalahan harga, kegagalan transaksi, atau masalah keamanan.

Glitch sering kali bersifat sementara dan dapat diatasi dengan pembaruan perangkat lunak atau tindakan perbaikan lainnya. Namun, mereka dapat menyebabkan volatilitas pasar yang signifikan dan mempengaruhi kepercayaan investor dalam jangka pendek. Glitch ini penting untuk dipantau karena dapat mempengaruhi nilai dan stabilitas aset kripto.

Dilansir The Crypto Basic, pada 26 Februari, SHIB memulai tren kenaikan, melonjak dari Rp0,152ke level Rp0,346 pada 2 Maret, sebelum akhirnya menghadapi resistensi. Tren positif ini berlanjut hingga minggu ini, dengan SHIB menutup hari sebelumnya pada Rp0,567setelah kenaikan intraday yang signifikan.

BACA JUGA:


Namun, ketika spekulasi mengenai potensi kenaikan menuju Rp1 mulai beredar, harga SHIB di Coinbase tiba-tiba anjlok, kembali ke level yang terakhir kali diamati pada akhir pekan lalu. Data dari TradingView mengkonfirmasi lonjakan SHIB ke puncak Rp0,721di Coinbase.

Penurunan ini terjadi setelah tekanan jual yang kuat muncul, menyebabkan SHIB jatuh dari Rp0,7 menjadi Rp0,315 dalam waktu singkat. Meskipun demikian, SHIB berhasil pulih dan kini diperdagangkan sekitar Rp0,634 di semua bursa.

Penyebab utama dari penurunan mendadak ini adalah eksekusi pesanan jual besar yang mengalahkan kedalaman pasar, menyebabkan harga kripto tersebut turun secara drastis. Coinbase, yang memiliki volume perdagangan 24 jam terbesar kedua untuk SHIB, menyumbang 1,768 miliar dolar AS (Rp27.874.908.000.000) dalam volume perdagangan, atau 12,8% dari volume global menurut CoinMarketCap.

Coinbase telah beberapa kali menjadi sorotan karena masalah teknis, termasuk kerusakan minggu lalu yang menyebabkan saldo pengguna tampil nol selama lonjakan harga Bitcoin (BTC), yang kemudian mencapai 68.499 dolar AS (sekitar Rp1.079.733.235).