Bos XL Ungkap Persaingan Operator Saat Ini, Tidak Lagi Perang Harga

JAKARTA - Saat ini, penyedia layanan telekomunikasi di Indonesia sudah tidak lagi bersaing dengan harga. Menurut Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk. Dian Siswarini, perang harga memberikan dampak buruk.

"Price war itu sudah so yesterday, sudah nggak jaman lagi lah gitu ya price war. Karena price war itu bukan cuma tidak baik buat operator, tapi juga tidak baik buat industri," kata Dian dalam CNBC Indonesia Tech & Telco Summit 2024, Selasa, 5 Maret.

Dengan demikian, dengan banyaknya penyedia telekomunikasi di Indonesia saat ini, para pelaku industri lebih memfokuskan bisnisnya dalam memberikan layanan dan membuat produk yang lebih berguna untuk masyarakat.

"Jadi kita lebih fokus ke dalam memberikan layanan, misalnya bagaimana produk kita atau layanan kita itu bisa diterima dengan baik dengan masyarakat. Bagaimana layanan tersebut memang produknya yang diperlukan oleh masyarakat," ujarnya lebih lanjut.

Selain itu, Dian juga mengaku bahwa saat ini XL Axiata memiliki fokus dalam meningkatkan customer service atau kontak center, sehingga bisa menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh para pelanggan.

Karena menurutnya, saat ini pertanyaan pelanggan tidak hanya berfokus pada jaringan yang lemot saja, tetapi juga tentang masalah telekomunikasi lainnya, seperti cara membeli paket berlangganan, dan lain sebagainya.

"Jadi sebagai gambaran, kalau masa masa lalu mungkin komplain yang datang ke arah kami itu lebih ke arah 'aduh ini kenapa nih internetnya lemot?'. Tapi kalau sekarang itu aplikasi itu sangat menentukan, jadi kalau misalnya mereka tidak bisa membuka aplikasi atau tidak bisa membeli paket di aplikasi," jelas Dian.

Hal ini kemudian membuktikan adanya pergeseran pergeseran kebiasaan masyarakat, sehingga perang harga antar operator seluler bukan lagi menjadi fokus utama perusahaan dalam merangkul pengguna baru atau lama.

"Jadi availability dan accessibility Untuk setiap customer dimanapun kapanpun gitu," pungkasnya.