JAKARTA - Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam debat Capres Pemilu 2024 pada Minggu, 4 Februari kemarin menyebutkan akan memberikan bantuan berupa internet gratis untuk keperluan sekolah.
Harga Rata-rata Internet di Indonesia per-GB (Gigabyte)
Berdasarkan studi Cable, situs pembanding harga internet, Indonesia menempati posisi ke-17 sebagai negara dengan internet termurah di dunia, dengan rata-rata harga internet per GB (Gigabyte) senilai 0,28 dolar AS (Rp4.394).
Cable menyebutkan bahwa studi ini dihitung berdasarkan lebih dari 5.600 paket data seluler di seluruh dunia yang diukur di sekitar bulan Juni-September 2023 lalu.
Jumlah Penetrasi Internet
Berdasarkan hasil survei terbaru dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah penetrasi internet di Indonesia mencapai 79,5% atau sekitar 221.563.279, dari total penduduk Indonesia tahun 2023 sebanyak 278.696.200 jiwa.
Jumlah pelajar pada 2023/2024
Menurut data GoodStats, berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), jumlah murid di Indonesia di tahun ajaran 2023/2024 mencapai 53,14 juta jiwa.
Di mana 50% dari angka tersebut adalah murid SD, yakni sebanyak 24,04 juta orang. Jumlah murid SMP di Indonesia adalah 9,97 juta, murid SMA 5,32 juta, dan murid SMK sebanyak 5,08 juta siswa.
Lebih lanjut, murid TK berjumlah 3,73 juta siswa, KB (Kelompok Bermain) sebanyak 2,44 juta orang, PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) sebanyak 1,6 juta, dan SPS (Satuan PAUD Sejenis) sebanyak 614.033 orang.
BACA JUGA:
Berapa anggaran yang diperlukan untuk menyediakan akses internet gratis untuk pelajar?
Jika paslon (pasangan calon) Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 3 berencana untuk memberikan bantuan internet gratis untuk para pelajar, maka jumlah anggaran yang diperlukan setidaknya adalah Rp42,61 triliun.
Hitungannya, jika masing-masing murid diberikan subsidi internet gratis sebesar 500 MB (0,5 GB) dengan harga Rp2.197 per hari, maka satu siswa akan membutuhkan biaya Rp801.905 per tahun (hitungan 365 hari).
Jumlah pelajar di Indonesia saat ini ada sekitar 53,14 juta jiwa, maka jika per siswa menghabiskan biaya Rp801.905 per tahun, maka pemerintah harus mengalokasikan dana Rp801.905 x 53,14 juta siswa = Rp42,613 triliun.