JAKARTA - Di media sosial X, tidak sedikit orang mungkin pernah melihat laporan terkait saldo pengguna yang tiba-tiba hilang dari e-wallet DANA. Tidak tanggung-tanggung, beberapa laporan bahkan mengaku kehilangan hingga jutaan rupiah.
VP of Product DANA Indonesia, Adri Awwal pun mengatakan bahwa mereka menyadari akan maraknya kejahatan siber tersebut. Untuk itu, DANA terus mengembangkan fitur-fitur untuk melindungi aset konsumennya.
Guys lemes banget ini, jadi tadi aku habis topup dana 6jt. Tiba2 ada transaksi sampe saldo sisa 17k ini aku bingung banget gabisa bikin thread boleh minta bantu tag akun dana supaya duit aku bisa balik ga? Ini transaksinya di mytelkomsel sama google. Nangis banget😭😭😭😭 pic.twitter.com/nFjpVaKs32
— Cheryyyy🍒🐬🏃🏻♀️ (@taetearchivee) December 13, 2023
"Kami sadar maraknya kejahatan siber, maka kita kembangkan fitur DANA Protection. Ada juga fitur edukasi. Tahun ini memang kami berkomitmen untuk mengembangkan fitur layanan untuk melindungi nasabah," kata Adri dalam acara Dialog DANA: Pertumbuhan Dompet Digital DANA 2023 pada Selasa, 30 Januari.
Melalui fitur DANA Protection, dompet digital terkemuka di Indonesia itu mengaku telah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Bank Indonesia untuk menjaga keamanan aset pengguna.
Bahkan, ke depannya, Adri menegaskan bahwa DANA juga akan menghadirkan fitur-fitur edukasi terkait dengan bagaimana pengguna bisa melindungi aset mereka dari scam dan kejahatan sibier lainnya.
BACA JUGA:
"Nantinya ke depannya kita juga ada fitur-fitur edukasi, di mana edukasi ini akan terkait dengan scam. Sebenarnya kalau buka sosial media kita, kita sudah banyak konten edukasi di sana. Tapi saat ini kami berfokus pada pengembangan fitur pelayanan melindungi aset-aset konsumen," tambahnya.
Sementara itu, DANA juga melaporkan bahwa transaksi QRIS nya, termasuk QRIS Cross Border dan QRIS menggunakan kartu kredit, meningkat sebesar 272 persen dibandingkan dengan tahun 2022.