Bagikan:

JAKARTA – Setelah harga Bitcoin naik seiring persetujuan regulator AS terhadap ETF Bitcoin Spot pada 10 januari lalu, pasar kripto mulai memasuki altcoin season atau musim altcoin, yaitu ketika aset kripto selain bitcoin (BTC) mengalami kenaikan harga yang signifikan dan melampaui kinerja BTC.

Berdasarkan keterangna Altcoin Season Index dari blockchaincenter.net, indikator yang mengukur dominasi altcoin, saat ini 75% dari 50 altcoin terkemuka telah mengungguli BTC dalam pergerakan harga selama 90 hari terakhir.

Indikator ini menunjukkan bahwa musim altcoin telah dimulai sejak awal Januari 2024, setelah sempat mengalami penurunan pada akhir tahun 2023. Pada 9 Desember 2023, Altcoin Season Index hanya mencapai 47 dari 100, yang berarti belum terjadi musim altcoin. Namun, pada 14 Januari 2024, indikator ini melonjak menjadi 76 dari 100, yang menandakan bahwa altcoin telah mendominasi pasar kripto.

Dilansir Bitcoin.com News, musim altcoin terakhir terjadi pada periode Maret-Juni 2021, ketika banyak altcoin mencetak rekor harga tertinggi baru dan menghasilkan keuntungan besar bagi para investor. Beberapa altcoin yang mencuri perhatian saat itu antara lain ORDI, SEI, INJ, SOL, ICP, AVAX, IMX, NEAR, dan lain-lain.

ORDI, misalnya, naik hingga 2.067% dalam 90 hari, dari Rp1.500 (0,096 dolar AS) per koin pada 1 Maret 2021 menjadi Rp32.500 (2,09 dolar AS) per koin pada 31 Mei 2021. Sementara itu, SEI naik 558,5% dalam periode yang sama, dari Rp2.000 (0,13 dolar AS) per koin menjadi Rp13.170 (0,85 dolar AS) per koin.

Selain Altcoin Season Index, dominasi ethereum (ETH) juga menjadi salah satu indikator musim altcoin. ETH adalah aset kripto terbesar kedua setelah BTC, dan memiliki banyak pengembang, aplikasi, dan komunitas di belakangnya.

Saat ini, menurut data dari coinmarketcap.com, dominasi pasar ETH adalah 18%, sementara dominasi pasar BTC adalah 49,8%. Di coingecko.com, dominasi pasar ETH adalah 17,2%, sedangkan dominasi pasar BTC adalah 47,5%.

Dominasi pasar ETH yang meningkat menunjukkan bahwa investor mulai beralih dari BTC ke altcoin, terutama yang berbasis pada jaringan ethereum. Hal ini juga didorong oleh perkembangan positif di sektor DeFi (decentralized finance) dan NFT (non-fungible token), yang sebagian besar menggunakan protokol ethereum.

Musim altcoin saat ini menjadi topik hangat di media sosial, terutama di kalangan penggemar kripto. Banyak yang berspekulasi tentang durasi, intensitas, dan dampak musim altcoin terhadap pasar kripto secara keseluruhan. Apakah musim altcoin akan berlangsung lama dan menggerus dominasi BTC? Atau apakah musim altcoin hanya bersifat sementara dan tidak akan mengubah tren jangka panjang BTC?

Tidak ada jawaban pasti untuk pertanyaan-pertanyaan ini, karena pasar kripto begitu dinamis dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Namun, yang pasti, musim altcoin memberikan peluang bagi investor untuk mendiversifikasi portofolio mereka dan mencari keuntungan dari berbagai aset kripto yang tersedia di pasar.