JAKARTA - Pendiri dan pemimpin perusahaan teknologi seharusnya menjadi orang yang paling berkuasa atas operasi bisnisnya. Akan tetapi, sejumlah nama diketahui pernah dipaksa hengkang dari perusahaan yang didirikannya. Siapa saja bos-bos tersebut?
Diurutan pertama ada Steve Jobs yang menjadi sosok terkemuka dan kunci dibalik kesuksesan perusahaan Apple Inc. Setelah sembilan tahun, Ia tak bisa mengamankan posisinya dari perusahaan Apple yang ia dirikan sejak 1985 itu. Pemecatan itu terjadi lantaran adanya perselisihan dengan CEO Apple saat itu, John Sculley terkait komputer Macintosh yang dinilai produk mahal saat 1980-an.
Steve lantas dipecat dari peran manajerial. Namun Apple mengalami kesulitan tanpa kepemimpinannya. Lalu pada 1997, Steve Jobs kembali ke Apple dengan melalui Next yang diakuisisi Apple. Next merupakan perusahaan komputer yang didirikan Steve selama dipecat dari Apple.
Kedua, ada Jack Ma yang awal tahun ini dipecat dari Ant Group, perusahaan buatannya sendiri yang bergerak di bidang financial technology. Ant Group mengembangkan Alipay, platform dompet digital yang sangat populer di China. Pendiri Alibaba itu dipecat dari Ant Group karena melontarkan kritik keras kepada pemerintahan China soal sistem keuangan. Kritik itu disampaikan pada 2020, namun dampaknya masih terasa sampai sekarang.
Di nomor tiga ada Sandy Lerner, salah satu pendiri Cisco System, perusahaan telekomunikasi global yang berdiri pada 1984. Enam tahun setelahnya, Lerner ditendang dari Cisco karena konflik antar dirinya dengan dewan direksi terkait arah masa depan perusahaan. Pemecatan Lerner juga disinyalir karena ada ketegangan terkait gaya manajemen dan budaya perusahaan.
Di nomor empat ada Mike Lazaridis dan Jim Balsillie, pendiri perusahaan telepon genggam yang sempat booming pada 2009, yap BlackBerry. Keduanya dipecat ketika ponsel BlackBerry kesulitan bersaing dengan perangkat Android dan iPhone.
Dominasi dua ponsel pintar ini membuat BlackBerry terkontraksi cukup dalam. Mike dan Jim dianggap lambat dalam merespons tren pasar dan gagal dalam berinovasi serta beradaptasi. Pada 2011, di tengah penurunan penjualan, keduanya dipaksa mengundurkan diri sebagai Co-CEO dan menyerahkan kendali perusahaan ke Thorsten Heins.
Terakhir ada Sam Altman, sosok di balik kesuksesan OpenAI yakni perusahaan yang mengembangkan chatbot berbasis artificial intelligence, yap ChatGpt. Kisah ini cukup menggemparkan tahun lalu. Pada 17 November 2023, Altman ditendang oleh dewan direksi lantaran dianggap tidak terbuka dalam berkomunikasi. Dewan direksi menilai Altman menghambat kemampuan mereka untuk melihat kinerja serta tanggung jawabnya dalam memimpin perusahaan.
Keputusan ini mendapatkan protes dari banyak pihak, mulai dari investor hingga karyawan OpenAI. Namun posisi Altman telah diisi bekas CEO Twitch, Emmett Shear. Microsoft lantas mengambil keuntungan dari drama ini, dengan merekrut Altman menjadi pemimpin divisi riset AI pada 20 November 2023. Tak lama setelah itu, pada 29 November OpenAI kembali menarik Altman sebagai CEO, dibarengi perombakan jajaran direksi sesuai permintaannya. Simak videonya berikut ini.