Bagikan:

JAKARTA – Perayaan tahun baru biasanya identik dengan pesta kembang api, tetapi tidak dengan Korea Selatan. Negara maju ini menggelar pertunjukan ribuan drone di Pantai Gwangalli, Busan.

Dari laporan DroneDJ, pemerintah Busan bekerja sama dengan perusahaan pertunjukan drone untuk menerbangkan 2.000 Kendaraan Udara Tanpa Awak (UAV) pada pergantian tahun dalam formasi yang megah.

Masyarakat di Busan dan di kota lainnya begitu antusias dengan pertunjukan ini. Sekitar 40.000 orang berkumpul di Pantai Gwangalli untuk melihat kemegahan formasi drone secara langsung, sementara sisanya memesan kamar hotel di tepi pantai untuk melihat pertunjukannya.

Namun, tiga puluh menit sebelum pergantian tahun dimulai, pertunjukan dibatalkan karena peralatan komunikasi penerbangan drone mengalami kesalahan teknis. Akibatnya, puluhan ribu masyarakat yang sudah berkumpul marah dan menyuarakan kekecewaan.

Awalnya, masyarakat yang menonton diminta untuk kembali ke rumah, tetapi melihat respons dari pengumuman tersebut, pihak pemerintah dan perusahaan berjanji untuk memperbaiki masalah pada AUV yang akan mereka terbangkan.

Meski tidak diterbangkan pada pergantian tahun, drone berhasil membuat pertunjukan pada Senin, 1 Januari. Dari video yang dibagikan oleh masyarakat di sana, drone terlihat terbang dalam formasi persegi ke langit, kemudian menyatu menjadi satu.

Selain membentuk formasi kubus, drone ini juga menyatu dalam bentuk bola, lalu melebar dan terlihat seperti formasi planet. Selanjutnya, drone mulai ditingkatkan ke formasi yang lebih rumit seperti bentuk hati, naga, dan masih banyak lainnya.

Drone juga sempat menunjukkan angka untuk hitungan mundur sebelum membuat formasi berbentuk tahun 2024. Sebagai bentuk sambutan tahun baru, kumpulan drone itu menyatu dan membuat tulisan Dreams Come True.

Pertunjukan ini memang cukup singkat dan hanya memakan waktu sepuluh menit. Meski awalnya tidak berjalan dengan baik, setidaknya masyarakat yang sudah datang ke Pantai Gwangalli tidak pulang dengan keadaan kecewa.