Bagikan:

 

JAKARTA – Badan Antariksa Eropa (ESA) sedang mempersiapkan peluncuran Project for On-Board Autonomy (PROBA)-3. Melalui misi ini, ESA akan meluncurkan satelit ganda ke tepi Matahari.

Saat ini, satelit dengan nama Coronagraph dan Occulter itu sedang menjalani integrasi perangkat keras di Redwire Corporation. Selama pengintegrasian berlangsung, Tim Kerja Sains PROBA-3 yang beranggotakan 45 orang ikut mengamati satelit tersebut.

“Banyak dari para ahli ini adalah pengunjung rutin gerhana matahari terestrial di seluruh dunia, tetapi mereka menantikan perspektif baru yang akan diungkapkan PROBA-3 tentang korona matahari yang redup,” tulis ESA dalam rilis resminya.

Meski tidak dijelaskan jenis perangkat kerasnya, ESA mengatakan bahwa integrasi ini merupakan proses yang sangat penting bagi Coronagraph dan Occulter. Pasalnya, perangkat keras ini akan membantu para astronom dalam mengamati proses gerhana matahari.

Untuk melancarkan misi PROBA-3, tim dari ESA juga membahas beberapa persiapan penting terkait peluncuran satelit seperti proses dan distribusi data, observasi kolaboratif dengan misi antariksa lain, hingga penilaian kinerja relatif untuk PROBA-3.

“Tim Kerja Sains juga membahas instrumen kedua PROBA-3, Digital Absolute Radiometer, DARA, yang akan mengukur total radiasi matahari, tepatnya berapa banyak energi yang dikeluarkan Matahari pada suatu waktu,” jelas ESA.

Setelah seluruh persiapan selesai, ESA akan meluncurkan Coronagraph dan Occulter ke Orbit Bumi Tinggi (HEO) pada September mendatang. Dua satelit ini akan ditempatkan dalam apoge 60.530 kilometer dan perige 600 kilometer.

Ketika penempatannya sudah sempurna, dua satelit tersebut akan terhubung dan membentuk koronagraf matahari sepanjang 144 meter. Alat ini dimunculkan untuk memperoleh pemandangan dari korona Matahari dan atmosfer sekitarnya.