Bagikan:

JAKARTA - Elon Musk, pendiri Tesla dan SpaceX, baru-baru ini menyatakan bahwa dia tidak lagi tertarik dengan dunia kripto. Dalam sebuah acara X Space yang dipandu oleh Cathie Wood, CEO Ark Invest, Musk ditanya tentang pandangannya terhadap Bitcoin dan dampaknya terhadap pasar keuangan global.

Musk menjawab dengan singkat bahwa dia tidak mau menghabiskan banyak waktu untuk berpikir tentang kripto. "Hampir tidak ada sama sekali," katanya. Meskipun demikian, orang terkaya di dunia itu menekankan bahwa dia tertarik pada uang dan definisinya, menyebutnya sebagai "basis data alokasi sumber daya," yang memiliki kesamaan dengan konsep jaringan komputer.

Musk menjelaskan bahwa mata uang fiat, seperti dolar, sebenarnya "baik-baik saja" jika memiliki pasokan yang dapat diprediksi, asalkan pemerintah tidak menyalahgunakan hak istimewa untuk mencetak lebih banyak uang. Menurutnya, hal ini penting untuk menjaga kestabilan nilai uang dan menghindari inflasi.

Pernyataan Musk ini bertentangan dengan sikapnya sebelumnya, di mana dia sering mendukung Bitcoin dan Dogecoin secara publik, bahkan menyebut dirinya sebagai "Dogefather." Kicauannya di Twitter sering mempengaruhi pergerakan harga kripto.

Pada Maret 2021, Tesla mulai menerima pembayaran dengan Bitcoin untuk produknya, namun hanya berlangsung dua bulan. Pada Mei 2021, Musk mengumumkan bahwa Tesla tidak lagi menerima Bitcoin karena khawatir dengan dampak lingkungan dari penambangan kripto. Pada saat itu, Musk mengatakan bahwa dia akan kembali menerima Bitcoin "ketika ada konfirmasi penggunaan energi bersih yang wajar (~50 persen) oleh penambang dengan tren positif di masa depan."

Masih Simpan Bitcoin

Kendati demikian, Tesla masih memiliki sejumlah Bitcoin meskipun telah menjual 75persen dari portofolionya pada kuartal kedua 2022. Menurut laporan keuangan Tesla, perusahaan tersebut memiliki aset digital senilai $1,3 miliar (Rp20,04 triliun) pada akhir Juni 2022, turun dari $2,5 miliar (Rp38,63 triliun) pada akhir Maret 2022.

Belum lama ini Musk juga menyatakan tidak berniat menerbitkan kripto sendiri dengan menyatakan bahwa tidak ada satu pun dari perusahaannya yang akan menerbitkan kripto. Musk mengatakan bahwa dia lebih suka fokus pada produk dan layanan yang bermanfaat bagi manusia, bukan uang dalam bentuk apa pun. "Seperti yang saya katakan sebelumnya, jangan pertaruhkan semuanya di kripto," ujarnya.

Meskipun demikian, pasar kripto tetap berkembang dengan pesat. Menurut data dari CoinMarketCap, nilai total pasar kripto saat ini mencapai lebih dari $2,3 triliun (Rp35,45 kuadriliun), dengan Bitcoin sebagai kripto terbesar dengan kapitalisasi pasar sebesar $1 triliun (Rp15,42 kuadriliun).

Beberapa kripto lain juga menunjukkan kinerja yang mengesankan, seperti Ethereum, Solana, dan Cardano, yang masing-masing memiliki kapitalisasi pasar di atas $50 miliar (Rp772,1 triliun).