Bagikan:

JAKARTA - Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) mengumumkan bahwa pendarat eksplorasi robotik bernama Smart Lander for Investigating Moon (SLIM) berhasil dimasukkan ke orbit bulan.

Bertepatan dengan perayaan Natal, yakni pada 25 Desember, JAXA mengatakan bahwa SLIM telah menyelesaikan Penyisipan Orbit Bulan (LOI) selama tiga menit. Penyesuaian ini terjadi pada pukul 14.51 WIB.

Setelah menyelesaikan proses LOI, SLIM dimasukkan ke dalam orbit bulan elips yang menjadi penghubung antara kutub utara dengan kutub selatan bulan. Proses ini juga berhasil dilalui karena SLIM telah berada di orbit kutub bulan sepanjang 600 x 4.000 kilometer.

Sejauh ini, SLIM berhasil mencapai seluruh target JAXA. Lembaga negara Jepang itu mengatakan bahwa, “Perubahan orbit berjalan sesuai rencana dan pesawat luar angkasa saat ini dalam kondisi normal.”

Saat ini, titik terjauh dari permukaan orbit bulan atau apolune akan diturunkan. JAXA juga akan menyesuaikan orbitnya menjadi orbit melingkar di ketinggian kurang lebih 600 kilometer. Jika sudah hampir memasuki tahap pendaratan, titik bahayanya akan diturunkan.

JAXA menjelaskan bahwa titik bahaya pesawat akan diturunkan menjadi 15 kilometer pada 19 Januari mendatang. Setelah itu, SLIM akan mempersiapkan diri untuk pendaratan di permukaan Bulan pada 20 Januari.

SLIM akan diberikan arahan untuk mendarat pada pukul 00.00 WIB dan akan mendarat 20 menit setelahnya. Jika ada kondisi yang tidak diinginkan terjadi, SLIM ditargetkan mendarat sebulan setelahnya, yaitu pada 16 Februari.

SLIM merupakan robot pendarat bulan yang diklaim mampu mendarat dengan akurasi tinggi di tempat yang JAXA inginkan. Pendarat ini akan dikerahkan untuk mengeksplorasi Bulan dengan sistem yang lebih ringan dibandingkan dengan pendarat bulan lainnya.

Dengan ukurannya yang kecil, JAXA ingin menguji apakah teknologi mendasar yang dibawa SLIM mampu mengeksplorasi lingkungan dengan gravitasi yang rendah. Namun, JAXA yakin bahwa sistem eksplorasinya yang ramping mampu memperkuat instrumen penjelajahan.