Bagikan:

JAKARTA – Kantor Akuntabilitas Pemerintah (GAO) Amerika Serikat merilis laporan khusus untuk Administrasi Penerbangan Federal (FAA). Laporan ini dikeluarkan pada Kamis, 7 Desember lalu.

Melalui laporan tersebut, GAO mengatakan bahwa FAA harus meningkatkan proses investigasi pada kasus kecelakaan peluncuran. FAA juga harus merilis kriteria mengenai kapan penyelidikan diserahkan langsung ke operator peluncuran.

Sebelum laporan ini dirilis, GAO telah menyelidiki 50 kasus kecelakaan selama hampir 23 tahun, mulai dari tahun 2000 hingga awal tahun ini. Dasar penyelidikan ini adalah satu kasus yang tidak ditangani FAA, padahal 49 kasus lainnya dipegang langsung oleh lembaga itu.

Satu-satunya kasus yang dilepas oleh FAA adalah kecelakaan SpaceShipTwo, pesawat suborbital milik Virgin Galactic, di tahun 2014. Saat itu, FAA menyerahkan penyelidikan kasus SpaceShipTwo ke Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB).

GAO sempat bertanya mengenai mengenai satu kasus yang dikecualikan itu. FAA pun menjawab bahwa mereka tidak mampu melanjutkan penyelidikan karena kurangnya data mengenai desain kendaraan SpaceShipTwo.

“Mengingat desain kendaraan yang sangat terspesialisasi di antara perusahaan-perusahaan, badan tersebut (FAA) tidak memiliki sumber daya yang memadai untuk penyelidikan internal,” tulis GAO dalam laporannya.

FAA juga menambahkan bahwa mereka mungkin mampu menyelidiki kecelakaan tersebut, tetapi waktunya akan lebih lama karena kurangnya data. Penyelidikan mereka bisa berjalan hingga 10 atau 20 kali lipat lebih lama daripada biasanya.

Hingga saat ini, FAA tidak memiliki kriteria terkait pihak yang akan menyelidiki kasus. Meski ingin menjadi lebih fleksibel, langkah ini dianggap salah oleh GAO dan FAA dinilai tidak bisa konsisten dalam pengambilan keputusan.

“(FAA harus) mengembangkan kriteria untuk menentukan kapan badan tersebut akan memberi wewenang kepada operator peluncuran untuk memimpin penyelidikan kecelakaan dan mengevaluasi secara komprehensif efektivitas proses investigasi kecelakaannya,” jelas GAO.