JAKARTA – Badan Penerbangan Federal (FAA) AS mengumumkan bahwa mereka tidak akan menyetujui peluncuran pesawat antariksa yang tidak memiliki izin deorbit. Larangan ini akan dimasukkan ke dalam peraturan.
Melalui pengumuman yang disampaikan di Federal Register, berita resmi dari pemerintah AS, FAA mengatakan bahwa izin deorbit akan menjadi bagian dari proses peninjauan muatan standar. Oleh karena itu, seluruh perusahaan antariksa harus memperhatikan aturan tersebut.
Menurut FAA, perubahan aturan untuk proses deorbit ini berkaitan dengan masalah keamanan Bumi. Ada beberapa kendaraan yang tidak mendukung proses deorbit sehingga akan memberikan dampak yang buruk, seperti komponen yang tidak hancur total.
"Kendaraan yang masuk kembali memiliki komponen utama yang dirancang untuk menahan masuk kembali secara utuh dan oleh karena itu memiliki dampak yang hampir pasti terhadap tanah sebagai akibat dari masuk kembali yang terkontrol," tulis FAA.
Maka dari itu, lisensi untuk deorbit menjadi hal yang sangat penting. Tanpa adanya izin untuk memasuki atmosfer Bumi, kendaraan antariksa akan menimbulkan risiko yang tidak diharapkan dan mungkin saja melukai manusia yang ada di Bumi.
BACA JUGA:
"Oleh karena itu, sangat penting untuk mengevaluasi keamanan deorbit sebelum peluncuran,” kata FAA. “Dengan cara ini, FAA dapat bekerja sama dengan operator re-entry untuk memenuhi risiko yang diperlukan dan kriteria lainnya.”
FAA tidak menjelaskan alasan di balik perubahan aturan ini. Namun, sepertinya aturan ini didasari oleh Varda Space Industries yang meluncurkan pabrik obat luar angkasa, tetapi tidak memiliki izin untuk masuk kembali ke atmosfer Bumi.
Sejak Juni tahun lalu, Varda Space berusaha mengajukan izin. Namun, permohonan izin terus ditolak oleh FAA. Setelah perjuangan yang cukup panjang dan memakan waktu berbulan-bulan, kapsul obat Varda berhasil mendarat di Utah Test and Training Range.
FAA memberikan izin setelah melihat pengalaman Varda di sektor luar angkasa. Saat memberikan izin, pihak FAA sempat mengatakan bahwa, "Kami mungkin akan segera mengeluarkan pernyataan kebijakan dari kantor kami yang membahas tentang masuk kembali (ke atmosfer)."