Bagikan:

YOGYAKARTA - Dua pesawat milik TNI Angkatan Udara (AU) yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, berjenis pesawat tempur Tucano. Pesawat tempur ringan berjenis EMB 314 Super Tucano tersebut merupakan armada udara untuk latihan tingkat lanjut yang memiliki kemampuan counter insurgency. Lantas seperti apa kecanggihan pesawat tempur Super Tucano?

Pesawat tempur ringan EMB 314 Super Tucano tersebut merupakan pesawat dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jatim. Kedua pesawat mengalami lost contact ketika menjalankan misi Profisiensi Formation Flight dengan rute penerbangan dari Lanud Abdulrachman Saleh-Area Latihan-Lanud Abdulrachman Saleh.

Super Tucano ini merupakan pesawat tempur ringan yang memiliki mesin turboprop dan diproduksi pabrikan Embraer buatan Brasil. Indonesia memiliki sebanyak 16 unit pesawat tempur taktis ini yang dibeli pada tahun 2012. Sejumlah kecanggihan pesawat tempur Super Tucano membuat pejabat TNI AU tertarik utnuk medatangkannya. 

Kecanggihan Pesawat Super Tucano

Pesawat Super Tucano memiliki warna dasar doreng abu-abu dengan desain lukisan moncong biru hiu berwarna merah, sesuai dengan tradisi skuadron sejak pesawat P-51 Mustang. Pesawat ini didesain untuk menjalankan berbagai misi, seperti pengintaian udara (air surveillance), pengendali udara depan (forward air control), penyekatan (interdiction), dan dukungan udara dekat (close air support). 

Super Tucano EMB-314 memiliki dua versi, yaitu tipe A-19ALX dengan satu kursi dan AT-29B dengan dua kursi. Pesawat versi dua kursi inilah yang dimiliki oleh TNI AU dan dapat dioperasikan untuk pesawat latihan tingkat lanjut. Pesawat ini baru diperkenalkan pada tahun 1992 dan merupakan hasil pengembangan dari pesawat latih EMB-312 Tucano yang dirilis pada 1983. 

Pesawat Super Tucano EMB-314 dikendalikan oleh mesin Pratt & Whitney Canada PT6A-68C Turbo Propeller, dengan kemampuan manuver yang sangat baik. Mesin pesawat ini berdaya 1600 tenaga kuda dan mampu menjangkau jarak hingga 1400 km atau 3,5 jam terbang.  

Pesawat ini mampu menahan gaya gravitasi maksimum mencapai +7g dan -3.5g. Meski lebih rendah daripada jet tempur F-16 dan Sukhoi Su-27 yang bisa mencapai 9g, kemampuan manuver pesawat ini berada di level 7g setara dengan F-5E Tiger. 

Pesawat ini juga didukung dengan sistem perlindungan kabin untuk melindungi awaknya. Di bagian kabin pilot sekitar kokpit, diperkuat dengan mateial baja Kevlar. Sementara untuk keamanan pilot, terdapat kursi lontar Martin Baker dengan pola zero-zero. 

Dari segi amunisi, pesawat tempur Super Tucano dibekali dengan 2 senapan mesin. Kedua senapan tersebut dipasang di bagian sayap kiri dan kanan. Selain itu, terdapat juga lima buah cantelan yang ada di kedua sisi sayap dan badan pesawat. Semua cantelannya bisa dipasang bom sejenis Mk 82 dan Mk 81, bom berpemandu laser, dan peuncur roket. 

Spesifikasi Pesawat Tempur Super Tucano

Karakteristik umum

Jumlah kru: Satu pilot ditambah satu navigator

Panjang: 11,42 meter

Lebar sayap: 11,14 meter

Tinggi: 3,9 meter

Payload: 1.550 kg

Area sayap: 19,4 meter persegi

Berat kosong: 3.200 kg

Maksimal berat lepas landas: 5.400 kg

Powerplant: 1 × Pratt & Whitney Canada PT6A-68C turboprop, 1.600 hp (1.193 kW)

Spesifikasi

  • Kecepatan maksimum: 590 km/jam
  • Stall kecepatan: 148 km/jam
  • Cruise speed: 520 km/jam
  • Rentang: 1.330 km
  • Ferry kisaran: 2.855 km
  • Memerangi radius: 550 km
  • Layanan langit-langit: 10.668 meter
  • Ketahanan: 8 jam 40 menit
  • Tingkat panjat: 24 m/s
  • Senjata: Bom BINC-300, BLG-252

Demikianlah ulasan mengenai kecanggihan pesawat tempur Super Tucano yang dimiliki oleh TNI AU. Pesawat tempur buatan Brasil ini memiliki sejumlah keunggulan yang dibutuhkan oleh TNI AU untuk menjalankan sejumlah misi militer. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.