Huawei Berkomitmen untuk Dukung Transformasi Digital di Sektor Energi
Seminar Transformasi Digital di Sektor Energi – Peluang dan Tantangan (foto: dok. Huawei)

Bagikan:

JAKARTA - Transformasi digital dan pemanfaatan solusi-solusi teknologi informasi dan komunikasi telah memicu disrupsi model bisnis di berbagai sektor industri, termasuk juga di sektor energi. 

Dalam seminar yang bertajuk “Transformasi Digital di Sektor Energi – Peluang dan Tantangan" yang digelar oleh organisasi nirlaba Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia (PJCI) dan didukung oleh Huawei dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan beberapa dampak transformasi digital di sektor ini. 

Di mana seminar ini menyebutkan bahwa transformasi digital di sektor energi sangat mendukung peningkatan efisiensi operasional, pemangkasan biaya, peningkatan keselamatan kerja, pengolahan data hingga menghadapi ancaman serangan siber terhadap perusahaan. 

Berlandaskan pada situasi ini, Huawei berkomitmen untuk berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan sektor energi guna menghadirkan sistem keamanan digital yang mampu mengantisipasi ancaman serangan siber.

“Huawei menyadari pentingnya sistem keamanan siber dan memahami kekhawatiran dari sejumlah lembaga pemerintahan dan pelaku industri energi. Namun, kami tidak dapat bergerak sendiri," kata Victor Lapian, Huawei Asia Pacific ICT Solution CTO dalam pernyataan yang diterima dan dikutip pada Jumat, 10 November. 

Untuk itu, Victor menambahkan bahwa Huawei siap bekerjasama dengan lembaga pemerintah, pelaku industri, akademisi dan mitra lain yang dapat berkontribusi dalam mengantisipasi ancaman serangan siber. 

Di sisi lain, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Energi dan Sumber Daya Alam BSSN Holmi Noviana juga mengungkapkan bahwa peningkatan kewaspadaan keamanan siber ini bukanlah tugas dari satu atau dua lembaga saja, melainkan tanggung jawab bersama. 

"Peningkatan kewaspadaan terhadap aspek keamanan siber menjadi tanggung jawab bersama para stakeholder terutama dalam mendukung transformasi digital dan perlindungan informasi vital di sektor energi. Pengalaman dan solusi TIK Huawei dapat membantu pelaku sektor energi memperkuat sistem keamanan sibernya," ujarnya. 

Sementara itu, Eddie Widiono, Pendiri dan Ketua PJCI menambahkan, seminar ini telah berhasil memantapkan kesamaan pandangan mengenai perlunya kolaborasi erat di antara para stakeholder guna memperluas jangkauan dan menjamin inklusivitas di sektor energi. 

Hingga akhir Semester I/2023, rasio elektrifikasi di Indonesia telah mencapai 99,72 persen, melonjak tajam dari posisi 2015 sebesar 88,3 persen.