Bagikan:

 

JAKARTA – Ancaman serius El Nino kini tengah menghantui pantai barat Amerika. Dalam temuan terbaru, El Nino bisa menjadikan banjir 10 tahun sebagai bencana alam yang umum terjadi.

Temuan ini dibagikan oleh Tim Sains Perubahan Permukaan Laut Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pada 8 November. Mereka mengatakan bahwa El Nino yang kuat di musim dingin kali ini bisa meningkatkan frekuensi banjir.

Tingkat frekuensi ini setara dengan banjir 10 tahun yang bisa membanjiri jalanan hingga dataran rendah dan seluruh bangunan. Buruknya, kota seperti La Libertad dan Baltra akan mengalami peristiwa banjir ini hingga tiga kali.

Analisis NASA mengatakan bahwa banjir dengan frekuensi tinggi ini biasanya tidak terjadi di sepanjang pantai barat Amerika, khususnya di luar tahun El Nino. Namun, di tahun 2030-an, banjir ini akan menjadi hal yang lumrah terjadi setiap tahunnya, bahkan tanpa adanya El Nino.

“Saya sedikit terkejut bahwa analisis menemukan bahwa peristiwa 10 tahun ini bisa menjadi hal biasa dalam waktu begitu cepat. Saya mengira mungkin pada tahun 2040-an atau 2050-an,” kata Anggota Tim Sains Perubahan Permukaan Laut NASA Phil Thompson.

Banjir 10 tahun merupakan banjir yang kemungkinan terjadinya hanya satu dari sepuluh di tahun-tahun tertentu. Tinggi dari banjir ini tergantung dari tinggi permukaan laut di suatu daerah, termasuk topografi wilayah yang berhubungan dengan laut.

Meski diklasifikasikan sebagai banjir sedang, evakuasi warga dan penjagaan barang sangat mungkin terjadi. Jika banjir ini terjadi secara berturut-turut, tentu pemerintah maupun warganya harus mengantisipasi.

Dalam analisis NASA, kota-kota di pantai barat Amerika akan mengalami 10 kejadian banjir 10-tahun di tahun 2030-an. Frekuensi ini diprediksi meningkat secara drastis pada tahun 2050-an. Pantai barat Amerika diperkirakan akan menghadapi 40 kejadian banjir di tahun tertentu.

El Nino merupakan fenomena iklim yang biasanya terjadi secara periodik. Saat fenomena ini terjadi, permukaan air laut akan lebih tinggi dari biasanya dan suhu laut akan menjadi lebih hangat dari rata-rata.

Saat El Nino terjadi, hujan akan lebih banyak terjadi di beberapa wilayah seperti barat daya Amerika Serikat. Namun, di saat yang sama, beberapa wilayah di Pasifik Barat seperti Indonesia akan mengalami kekeringan. Biasanya, El Nino terjadi pada awal tahun, mulai dari Januari hingga Maret.