JAKARTA - Selama satu dekade terakhir, Apple hanya mengandalkan ritel dari pihak ketiga untuk menjual produknya di India. Namun semua itu akan berubah pada tahun 2021 mendatang.
Melansir BBC, usai pertemuan pemegang saham tahunan perusahaan, CEO Apple Tim Cook mengatakan kepada investor bahwa Apple akan membuka toko retailnya di India. Menilik dari laporan BBC yang menyebut India sebagai pasar ponsel cerdas terbesar kedua di dunia.
"Saya sangat percaya akan peluang di India. Ini adalah negara dengan semangat dan demografi yang tak tertandingi," kata Tim Cook.
Sebelumnya, pada 2018 India telah mengubah undang-undang yang mencegah merek asing membuka toko dengan merek tunggal di negara tersebut. Namun demikian, Cook mengatakan India menginginkan Apple untuk membuka tokonya dengan mitra lokal.
Yet another excellent meeting and talks with my friend @realDonaldTrump.
Relations between India and USA are not merely ties between two governments. Ours is a friendship that is people-driven and people centric.
Our nations are cooperating extensively, which is a great sign. pic.twitter.com/VPA8jdhAtI
— Narendra Modi (@narendramodi) February 25, 2020
Diketahui, Apple hanya menjual produknya melalui toko pihak ketiga di India saat ini, namun penjualannya tertinggal dari pesaingnya yakni Samsung dan Huawei. Dikarenakan, kebanyakan orang di negara ini tidak mampu membeli produk Apple yang harganya cukup menguras kantong. Oleh karenanya, sebagian besar ponsel ceras yang dikirimkan di India hanya dibanderol dengan harga 150 dolar AS atau setara Rp2 jutaan.
Pabrikan ponsel asak Cupertino, California ini juga telah berupaya memperluas daya tariknya di India dengan berupaya menurunkan harga hansetnya. Selama bertahun-tahun, Apple mendesak pemerintah India untuk memberikan sejumlah manfaat pajak. Ketika pembicaraan itu tidak terwujud, Apple langsung ekspansi ke China untuk merakit smartphone nya.
Hal ini juga diyakini usai kunjungan kenegaraan Presiden Amerika Serikat (AS) Trump ke India beberapa waktu lalu. Di mana Trump ingin mengembangkan potensi bisnis dari negara tersebut.
Meski bukan perjalanan bisnis, tujuan Trump berkunjung ke India juga untuk memperkuat hubungan bilateral antara Washington dengan New Delhi. Termasuk agenda teknologi di balik kunjungan Trump itu.
Menurut laporan lainnya, kunjungan kenegaraan Trump ke India juga bisa dimaknai sebagai upaya mengurangi permasalahan substansial dari perang dagang yang terjadi antara China dan AS. Selain membuka peluang perdagangan baru, secara saksama dunia teknologi berharap banyak AS bisa membuka potensi India dalam industri teknologi. Hal ini terbukti tidak berapa lama berselang, kabar Apple akan membuka ritelnya di India pada 2021 mencuat.