JAKARTA - Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) memutuskan untuk menutup penyelidikan terkait gagalnya peluncuran New Shepard milik Blue Origin, perusahaan dirgantara AS, setahun yang lalu.
Roket New Shepard seharusnya lepas landas pada 12 September tahun lalu di West Texas, tetapi gagal sekitar 1 menit 5 detik pascapeluncuran karena anomali. Masalah ini pun menyebabkan New Shepard kembali jatuh ke bumi.
Meski gagalnya misi tersebut tidak menyebabkan cedera atau kerusakan properti, Blue Origin segera melakukan penyelidikan bersama FAA.
Dilansir dari Space, Blue Origin sudah mengetahui penyebab dari gagalnya peluncuran itu di bulan Maret.
“Laporan akhir menyebutkan penyebab langsung kecelakaan 12 September 2022 adalah kegagalan struktural nozel mesin yang disebabkan oleh suhu pengoperasian mesin yang lebih tinggi dari perkiraan,” tulis FAA dalam siaran pers pada 27 September lalu.
BACA JUGA:
FAA juga memberikan sejumlah daftar yang perlu dilakukan oleh Blue Origin sebelum New Shepard diizinkan untuk terbang kembali. Dalam laporan tersebut, ada 21 tindakan perbaikan untuk mencegah kegagalan serupa.
“Blue Origin harus menerapkan semua tindakan perbaikan yang berdampak pada keselamatan publik dan menerima modifikasi lisensi dari FAA yang memenuhi semua persyaratan keselamatan dan peraturan lain yang berlaku sebelum peluncuran New Shepard berikutnya,” jelas FAA.
Sejalan dengan masalah ini, Blue Origin sedang merombak secara besar-besaran. Salah satunya adalah mengganti CEO Blue Origin Bob Smith dengan Eksekutif Amazon Dave Limp.