Bagikan:

JAKARTA – Bos Binance Changpeng Zhao yang merupakan tokoh terkemuka di industri kripto baru-baru ini menyampaikan pandangannya mengenai peretasan yang dialami jaringan terdesentralisasi, Mixin Network.

Sosok yang akrab disapa CZ itu menyatakan bahwa jaringan ini sistem keamanan yang rentan dalam database-nya. Sehingga hal ini dimanfaatkan oleh peretas untuk mengeksploitasi Mixin Network dan menyebabkan kehilangan sekitar setengah dari aset pengguna.

Mengomentari hal ini, terutama kaitannya dengan jaringan terdesentralisasi, CZ menilai:"Tidak semua yang mengklaim diri mereka terdesentralisasi itu benar."

Di sisi lain, desentralisasi adalah prinsip dalam dunia kripto yang mengacu pada praktik mendistribusikan kontrol dan otoritas di seluruh jaringan tanpa bergantung pada satu entitas terpusat.

Dalam sistem desentralisasi, keputusan dan pengelolaan data tidak dikendalikan oleh satu pihak, melainkan disebarkan di antara banyak partisipan atau node. Hal ini dianggap dapat meningkatkan keamanan, transparansi, dan ketahanan terhadap sensor, karena tidak ada entitas tunggal yang memiliki kendali penuh.

Meski begitu, CZ sendiri menekankan bahwa tidak semua proyek yang mengklaim diri mereka sebagai proyek terdesentralisasi mematuhi standar dan prinsip yang sama. Ini merupakan peringatan untuk komunitas kripto supaya lebih waspada terhadap platform yang mengaku “terdesentralisasi”.

Peretasan Mixin Network

Berita tentang serangan terhadap jaringan Mixin muncul ketika perusahaan keamanan blockchain, SlowMist, melaporkan insiden tersebut pada hari Sabtu, 23 September 2023. Aksi peretasan ini mengincar aset kripto senilai lebih dari $200 juta (setara Rp3 triliun), menunjukkan kerentanan dalam platform terdesentralisasi yang sebelumnya dianggap aman.

Sebagai respons atas serangan tersebut, Mixin Network dengan cepat menangguhkan layanan setoran dan penarikan. Tindakan ini bertujuan untuk menghindari kerugian lebih besar dan melindungi aset pengguna.

Perlu diperhatikan bahwa penangguhan ini hanya memengaruhi layanan setoran dan penarikan, sehingga transfer antar pengguna tidak terpengaruh. Setelah insiden tersebut, tim Mixin Network mulai mengidentifikasi dan memperbaiki kerentanan yang memungkinkan serangan itu terjadi.