JAKARTA – Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman menyatakan bahwa ia ingin bekerja sama dengan pemilik Facebook, Meta, dan membicarakan permasalahan enkripsi end-to-end di Instagram serta Facebook, dikutip dari Reuters.
Enkripsi end-to-end ini menjadi masalah serius bagi pemerintah Inggris karena dianggap tidak aman bagi anak-anak. Pasalnya, enkripsi end-to-end membuat pesan terkunci dan hanya bisa dibaca oleh penerima serta pengirim.
Maka dari itu, pemerintah mendesak Meta untuk berhenti meluncurkan program enkripsi end-to-end demi membuat platform yang aman bagi anak-anak dan menjaga mereka dari pelecehan seksual.
“Saya memanggil Meta untuk bekerja dengan kami dalam meluncurkan enkripsi end-to-end menggunakan langkah-langkah keamanan yang kuat karena apa yang mereka tawarkan saat ini akan membuat Facebook dan Instagram Direct (pesan) surga yang aman untuk pedofil,” kata Braverman kepada BBC.
BACA JUGA:
Braverman juga menyatakan bahwa pemerintah akan terus mendorong Meta untuk mengadopsi solusi teknologi yang tepat. Ia yakin bahwa Meta dapat menjaga privasi pengguna dengan sangat baik sekaligus menjaga keselamatan anak-anak.
Pemerintah Inggris sendiri telah meminta bukti kepada Meta mengenai cara melindungi anak-anak dalam enkripsi pesan end-to-end ini. Namun, belum ada kejelasan bukti dari Meta.
Pada Selasa, 19 September, parlemen telah menyetujui Undang-Undang Keamanan Online sehingga aturan bagi platform media sosial akan semakin ketat. Oleh karena itu, Braverman siap menggunakan wewenang hukum untuk mengatasi persoalan enkripsi end-to-end ini.