JAKARTA - Pendiri dan CEO Circle, Jeremy Allaire, menyampaikan kegembiraannya melihat perusahaan-perusahaan besar Web2 mulai mengintegrasikan teknologi blockchain.
Perusahaan penerbit stablecoin USDC, Circle, telah mengumumkan kemitraannya dengan perusahaan rintisan teknologi Asia Tenggara, Grab, untuk menguji pengalaman pelanggan Web3 di Singapura.
Didirikan pada tahun 2012 sebagai MyTeksi, Grab adalah perusahaan teknologi multinasional yang berbasis di Singapura dan melayani seluruh wilayah Asia Tenggara. Grab memiliki aplikasi serbaguna yang memungkinkan pemesanan kendaraan, pengantaran makanan, dan pembayaran digital. Layanan mereka tersebar di berbagai negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Kamboja, Indonesia, Myanmar, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Dilaporkan bahwa aplikasi Grab telah diunduh oleh lebih dari 187 juta pengguna di 330 kota di Asia Tenggara. Dengan kemitraan bersama Circle, perusahaan berbasis Web2 ini akan merasakan sensasi pengalaman Web3.
Untuk mewujudkan hal ini, Circle telah mengintegrasikan platform layanan Web3 mereka ke dalam aplikasi serbaguna Grab. Layanan ini hadir dalam bentuk "Dompet Grab Web3". Dengan menggunakan dompet ini, pengguna di Singapura dapat membuat dompet berbasis blockchain, mendapatkan hadiah, dan menyimpan non-fungible token (NFT).
BACA JUGA:
Circle Sejalan dengan Visi Singapura
Menurut Circle, tujuan mereka adalah membawa manfaat dari teknologi blockchain ke merek-merek global berbasis internet. Ini akan dicapai melalui layanan Web3 mereka, yang akan memudahkan perusahaan tradisional dalam mengadopsi stablecoin, aset digital, dan smart contract dalam operasional mereka sehari-hari.
Jeremy Allaire, salah satu pendiri dan CEO Circle, mengatakan, "Menguji teknologi kami bersama pelanggan Grab membawa kami lebih dekat pada realisasi potensi penuh inovasi aset digital yang bertanggung jawab."
Kolaborasi dengan Grab juga akan berperan sebagai percontohan untuk SG Pitstop Pack. Ini akan memberikan kesempatan bagi Circle untuk menunjukkan kegunaan aset digital mereka di dunia nyata kepada inisiatif Project Orchid yang dikelola oleh Otoritas Moneter Singapura (MAS).
Pada Februari, Circle berkolaborasi dengan Tribe, pengembang ekosistem blockchain yang didukung pemerintah, guna meningkatkan kemampuan pengembang Web3 di wilayah tersebut. Pada Mei, mereka membuka kantor di Singapura, dan pada bulan Juni 2023, Circle berhasil memperoleh Lisensi Lembaga Pembayaran Utama dari MAS.
Kepala Kebijakan Global Circle, Dante Disparte, menjelaskan bahwa "Circle mendukung visi Singapura sebagai pusat global terkemuka untuk inovasi aset digital yang bertanggung jawab." Kerja sama ini diharapkan akan membantu mewujudkan visi tersebut dalam waktu yang akan datang.